Sabtu, Agustus 22, 2009

Pluralisme Dan Kebhinekaan Bangsa

Merdeka...!
Merdeka...!!
Merdeka...!!!
Serasa merinding seluruh bulu kuduk saya, ketika mendengar kata itu dipekikkan oleh rekan-rekan di tempat kerja. Padahal sebenarnya, mereka itu ndak sadar tentang arti dari kemerdekaan itu sendiri.
Apa makna merdeka itu buat kita?? Buat saya??? Seorang mantan copet, seorang mantan manusia bejat, yg masih harus berjuang mati-matian demi meraih sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan diri dari keganasan hidup di perantauan ini.
Huuff... andaikan kalian mengalami apa yg saya alami dulu. Ketika semua orang sibuk mendongakkan kepala di setiap HUT RI, memberi penghormatan tulus pada Sang Saka Merah Putih... saya justru bingung memikirkan apa yg hendak saya makan pagi ini. Ngamen sana ngamen sini. Minta sana minta sini, sambil sesekali memberi hormat pada pahlawan-pahlawan bangsa, melalui alunan lagu dari atas laju roda-roda Bis Kota, tapi apa yg saya dapat?? Nothing. Hanya sesuap nasi dan secuil ikan asin. Namun bukan itu yg mampu membuat saya tetap bisa bertahan hidup.

Adalah sebuah persahabatan sejati. Panggil saja dia Ambon, seorang anak bangsa keturunan Papua. Dengan penuh kesabaran dia ajari saya menyanyikan lagu daerahnya,
Hee yamko rambe yamko.. aronawa kombe.
Hee yamko rambe yamko.. aronawa kombe.
Teemi nokibe kubano ko bombe ko..
Yuma no bungo awe ade.

Ia jagakan gitar tuaku di serambi mushola, ketika saya sedang sujud menghadap-Nya. Padahal semua tau bahwa dia bukan seorang Muslim, tapi dia ndak segan-segan bersahabat dengan saya. Dan dari dia juga saya lalu mengenal banyak nama dengan latar belakang suku dan adat yg berbeda.

Buyung misalnya bocah belia pedangang asongan asal Medan, yg pintar menyanyikan lagu,
Kambanglah bungo parawitan
Simambang riang ditarikan
Di desa dusun Ranah Minang
Bungo kambang sumarak anjuang
Pusako Minang Ranah Pagaruyuang
Dipasuntiang siang malam...

darinya, saya banyak belajar tentang tata cara kehidupan. Ia ajari saya banyak hal, tentang arti hidup dan persahabatan.

Tak ketinggalan pula Si Achmad, penjual koran asal Aceh. Sungguh ndak pernah saya sangka kalo ternyata, di balik rompi bututnya, tersimpan rasa rindu akan kampung halamannya. Hingga suatu ketika, saya dengar alunan lagu itu keluar dari mulutnya,
Bungong jeumpa bungong jeumpa megah di Aceh
Bungong telebeh, telebeh indah lagoina
Puteh kuneng mejampu mirah
Keumang siulah cidah that rupa
Lam sinar buleun lam sinar buleun angen peu ayon
Ru roh mesuson mesuson, nyang malamala
Mangat that mebe...


Yaaah... dari mereka-mereka inilah saya sadar, betapa kaya Negri ini dengan kebhinekaan budaya. Dan memang sudah selayaknya kita sebagai bangsa yg hidup di dalamnya, memiliki rasa saling menghargai dan toleransi satu sama lain. Berinteraksi tanpa konflik, tanpa harus bersitegang antar satu kelompok dengan kelompok yg berbeda. Sudah semestinya kita membaur tanpa membedakan kamu Minang saya Papua, kamu Aceh saya Madura.
Marilah kita bangun pluralisme dalam kebhinekaan bangsa ini.

Hmmm... pluralisme. Apa yg terlintar di benak kalian ketika mendengar kata pluralisme??
Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka interaksi dalam kelompok yang cukup menunjukkan rasa hormat dan toleransi satu sama lainnya, bahwa mereka benar-benar hidup rukun bersama dan berinteraksi tanpa konflik atau assimilasi.

Assimilasi. Pembauran atau pembiasan. Yup.. sudah saatnya bangsa ini bersatu, berbaur antara Aceh dan Papua, antara Ambon dan Madura. Bukankan memang kita tercipta menjadi bermacam ras dan budaya? Jadi untuk apa kita bersitegang satu sama lain?? Hanya karna berbeda satu kata, lalu kita berperang kerahkan bala tentara. Lalu ujung-ujungnya memaksa diri untuk merdeka, melepaskan diri dari Indonesia, dimana rasa hormat itu? Hargailah mereka para pahlawan yg sudah berjuang memerdekakan bangsa ini dari penjajahan.
Mereka berjuang tanpa pamrih, tanpa mengharap imbalan apapun.
So... apakah lalu kita musti melupakan jasa-jasa mereka begitu saja??
Ayolah kawan-kawanku semua, sebangsa dan setanah air, mari kita kita perangi bangsa ini dari bermacam hal yg akan merusak kebhinekaan ini.
Merdeka..!
Merdekaaa..!!
Merdekaaaaa!!!Share/Save/Bookmark Subscribe



Related Posts :



40 komentar:

zujoe on 22 Agustus 2009 pukul 11.30 mengatakan...

ngapling pertamax dulu...

zujoe on 22 Agustus 2009 pukul 11.31 mengatakan...

yesss... ternyata kaplinganku berhasill... semeter berapa mas sugeng????

baca dulu ahh...

zujoe on 22 Agustus 2009 pukul 11.34 mengatakan...

weww.... jadi agak gimana juga bacanya mas... tapi kalo kita menengok sedikit *halahhh bahasamu joee....* ke pedalaman atau ke perbatasan itu, kayaknya mereka lebih merasa kehangatan negara tetangga daripada kehangatan Jakarta.

zujoe on 22 Agustus 2009 pukul 11.35 mengatakan...

masih bisa nyepamm kan mas... ehhh met puasa.. mohon mangap lahir bathin yoo...

zujoe on 22 Agustus 2009 pukul 11.36 mengatakan...

mas... nyepamm itu minimal 5, jadi aku nambah satu lagi yaa...

Merdeka!!
Merdeka!!!
Merdeka!!!!
atau,
mati.....

Cebong Ipiet on 22 Agustus 2009 pukul 11.52 mengatakan...

pluralisme adalah keanekaragaman
perbedaan yg emg g perlu disamakan
halah mbulet kekekkeke

ali afif on 22 Agustus 2009 pukul 12.34 mengatakan...

merdeka!!!!

buwel on 22 Agustus 2009 pukul 12.35 mengatakan...

mantab artikelnya mas, btw met puasa ya, dan makasi ucapan ultahnya....

Yolizz on 22 Agustus 2009 pukul 13.02 mengatakan...

yups!!! merdeka!!!


bangsa kita ini kaya akan kebudayaan,, seharusnya kita menjaga dan menghargaianya,, jangan sampe dihak patenkan oleh negara lain lagi...

Zippy on 22 Agustus 2009 pukul 13.18 mengatakan...

Plural brarti keanekaragaman...
Hmmm, tapi kadang masih banyak yang belum memyadari'x...
Masih ada blok disana sini, ini blok orang batak, blok orang jawa, blok muslim, blok kristen, dsb.
Harusnya kt ini bersatu padu...

Blog GABUS on 22 Agustus 2009 pukul 13.36 mengatakan...

Coba perhatikan...doeloe, kenapa indonesia lama terjajah? karena adanya perbedaan jawabannya...sebab hanya berfikir untuk daerahnya saja...tidak berjuang untuk indonesia. Iya ndak?

Fauzan NR [ fhom.blogspot.com ]

Blog GABUS on 22 Agustus 2009 pukul 13.37 mengatakan...

Sekarang bukan zamannya perbedaan! betul kan?

Fauzan NR [ fhom.blogspot.com ]

Blog GABUS on 22 Agustus 2009 pukul 13.41 mengatakan...

Mampir dan komen lagi ya

Fauzan NR [ fhom.blogspot.com ]

Blog GABUS on 22 Agustus 2009 pukul 13.44 mengatakan...

Aku baru tahu kalau itu artikel dibuat lomba ya? betul?

Fauzan NR [ fhom.blogspot.com ]

Blog GABUS on 22 Agustus 2009 pukul 13.45 mengatakan...

Mampir ya...
sukses selalu

Fauzan NR [ fhom.blogspot.com ]

Unknown on 22 Agustus 2009 pukul 14.36 mengatakan...

Yups..merdeka mas!
semoga Indonesia tetap berjaya
semoga Indonesia menjadi Indonesia yang lebih baik

Kang Sugeng on 22 Agustus 2009 pukul 15.34 mengatakan...

@itik bali : amin Mbak
@blog gabus : yup benar sekali Mas, ini artikel untuk saya lombakan
@zippy : itulah yg harus kita brantas Mas, jangan ada lagi blok-blok seperti itu
@yolisz : betul sekali itu Neng, jangan lagi kebhinekaan kita di klaim negara tetangga
@buwel : sama2 Kang, trimakasih juga sudah mampir
@a-chen : merdeka Mas..!!
@cebong ipiet : hahaha... wong kuwi aku yo ngawur koq Mbak, mbuleet hahaha...
@zujoe : trimakasih sekali Bang Kucing, sudah mau nyepam di tempat saya

Untuk Bang Zujoe murah murahan saja, 10 ribu perbulannya, hehe, bisa juga dibayar lewat pulsa, hahaha...

Unknown on 22 Agustus 2009 pukul 16.02 mengatakan...

merdeka..berbeda tapi tetap satu ya.

nurrahman on 22 Agustus 2009 pukul 16.04 mengatakan...

merdeka bung

buwel on 22 Agustus 2009 pukul 16.47 mengatakan...

sore mas sugeng...

ali afif on 22 Agustus 2009 pukul 16.47 mengatakan...

sama kek buwel

Jhoni20 on 22 Agustus 2009 pukul 18.09 mengatakan...

yah gara2 si joe nih kurang satu nyepamnya saya jadi no 22 dah rencana mau 23 soalnya.......hehehehe gak nyambung!!!

merdeka itu artinya bebas ya???? bebas dari penjajahan, kemiskinan, kebodohan, yah sangat text book nih?!?!? tapi sangat sulit untuk diwujudkan!!!!

Susy Ella on 22 Agustus 2009 pukul 19.09 mengatakan...

MERDEKA!!!

MERDEKA!!!!

ellysuryani on 22 Agustus 2009 pukul 23.01 mengatakan...

Diantara pluralisme dan kebhinekaan bangsa, ayo kita isi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Kita kaya dengan keragaman, mari bersatu padu untuk memerdekakan bangsa kita dari hal yang belum genah. Nice posting.

Kang Sugeng on 22 Agustus 2009 pukul 23.03 mengatakan...

Alhamdulillah... akhirnya Blog ini terindex juga oleh Mbah Google.
Barusan saya cek dengan kata kunci, "Pluralisme Dan Kebhinekaan Bangsa" saya menempati urutan ke TIGA di halaman Pertama. 23:09

reni on 22 Agustus 2009 pukul 23.44 mengatakan...

Yups... setuju... Mari kita jaga negara kita tercinta yang telah diperjuangkan kemerdekaannya oleh para pendahulu kita.
Mari kita isi kemerdekaan ini dg hal-2 yg bermanfaat bagi kita dan lingkungan kita...
Salam kemerdekaan... ^_^

Rosmana A.P. on 23 Agustus 2009 pukul 08.31 mengatakan...

Nambahin satu lagu ah...

Ampar-ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabiji dihurung bari-bari
manggaripuk-manggaripuk
Patah kayu bengkok
bengkok dimakan api
apinya clang curupan
Nang mana batis kutung, dikitip bidawang
Nang mana batis kutung, dikitip bidawang


MERDEKA!!!!
Selamat menunaikan ibadah puasa!

melynsalam on 23 Agustus 2009 pukul 11.32 mengatakan...

merdeka!!!
Hiyeay..!!

riosisemut on 23 Agustus 2009 pukul 18.22 mengatakan...

Sip Mas... Mari kita jaga negri ini dari para perampok yg bisanya cuma mengklaim budaya Indonesia.

T.Yonaskummen on 23 Agustus 2009 pukul 19.09 mengatakan...

sory baru mampir,kebudayaan kita emang beragam,dari keberagaman itu seharusnya tercipta kebersamaan yg tulus. Salam merdeka

andreana on 23 Agustus 2009 pukul 21.37 mengatakan...

wow.. beneran mantan copet ni? Salam kenal juga ya.. thanks much buat kunjungannya ke blog saya..

Joddie on 23 Agustus 2009 pukul 22.11 mengatakan...

Yup.. setuju mang, Bhinneka Tunggal Ika adalah salah satu kekayaan negeri ini.. yg perlu dirawat dan dijaga.. Indonesia Kaya!! gw setuju banget!!!

re-saintazkiya on 24 Agustus 2009 pukul 17.19 mengatakan...

Semangat terus berkompetisi dengan sehat bos

PRof on 24 Agustus 2009 pukul 20.39 mengatakan...

PElangi terlihat indah, karena susunan warna yang berbeda, berjajar dalam kerapian barisan. Silakan berbeda namun tetep tak menghilangkan rasa persaudaraan.

BUkankah Tuahn mencptakan KITA berbeda agar kita saling mengenal...???

Ivan Kavalera on 24 Agustus 2009 pukul 23.59 mengatakan...

Sepakat, sobat. Tetap semangat ya. Salam.

vie_three on 25 Agustus 2009 pukul 08.49 mengatakan...

waaaahhhh keren2 ikut yang ini ya mas.... hehehehe aq masih belum berani apalagi setelah PRku turun drastis.... huhuhuhuhu

novi cuk lanang on 26 Agustus 2009 pukul 15.10 mengatakan...

kita sudah terlanjur oleh kemerdekaan mas. sehingga lupa perjuangan leluhur dulu.

mungkin harus ada perang lagi :D

Pakde Cholik on 29 Agustus 2009 pukul 04.35 mengatakan...

Artikel untuk lomba yang komprehensif,semoga memenangkan lomba.
Salam hangat dari Sukolilo

Unknown on 29 Agustus 2009 pukul 13.11 mengatakan...

siang...singgah bentar

Rico Hermanto on 25 September 2009 pukul 15.26 mengatakan...

Yup.. sudah seharusnya org Indonesia menghargai perbedaan.. bukankah dgn perbedaan2 yg ada Indonesia jd lebih indah.. =)

Posting Komentar

[ Full Page Comment Form ]

Maaf... karena banyak SPAMMER, terpaksa saya mengaktifkan MODERASI.
Ini adalah DOFOLLOW BLOG, setiap komen yg kamu tinggalkan, akan menjadi BACKLINK buat URL yg kamu sertakan, so... tinggalkan komen yg sesuai dengan TEMA, jangan NYEPAM..!!
Gunakan Name/URL biar lebih efektif. Jangan lupa pake http:// biar ndak BROKEN LINK.
Komentar APAPUN asal sopan dan punya aturan, PASTI saya terbitkan, KECUALI yg menyertakan LINK, akan langsung saya DELETE..!!

Back to TOP

 

Be A Great Person Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template