Minggu, Desember 13, 2009

Tercekat Aku Dalam Kebimbangan

dan mustinya kau tau...
langit kusam semburat merah
margenta yang memudar, jujur...
masih membuat bilik jantung ini bergetar...
sebongkah hati merahku mengeluh...
mencoba lagi tanyakan cintamu yang kian rapuh.

dan seperti biasa...
kuraup kata dari tas kresek...
lalu ku saku di kusut kemeja...
kuseret sandalku jepit mendaki melintas bukit...
memilah separuh nafas yang nyaris aja terhimpit.

biar...
biar saja rintik gerimis bertebaran mengkuyup bumi yang menangis...
aneh memang...
selengkung pelangi basi membelah senja,
darimana coba ia dapatkan sinar??
ah... kenapa juga aku yang musti gusar?
mungkin itulah titianku menuju malam...
hingga kutemukan lagi wajah bulan yang temaram...
berkaca mesra di mengkilat bening telaga.

dan di selembar kertas itu aku terpuruk lemah...
setelah jemari lentikku lelah ber-striptease basah...
memanggil namamu di seruncing ujung pena...
hingga ku tertidur pulas di pucuk-pucuk ranting cemara.

Siapakah Dia..?
hampir seabad bersama sunyi dikeheningan sepi...
dan hanya hati yang tersedu sendiri
kadangpun ia tak peduli...
daun-daunnya terbujur kaku di keranda bisu...
jiwanya merintih mengadu pada pohon-pohon mati...

ku ayun kaki berjalan lurus...
bergesek ranting kering berserak pilu...
mencari sesungging senyum di taman-taman layu...
tersandung dan tertatih di tebaran batu-batu...
hingga luka hati dan berdarah..
aku tak peduli.

ku daki dan terus ku daki menapak bukit...
meski kaki perih oleh tajam kerikil..
meski peluh dan darah menetes muncrat mengalir...

langkah gontai... samar mataku oleh kabut...
namun jelas sudah... kini dapat kulihat...

Setangkai Anyelir...
daun bergoyang angin semilir...
cantik engkau tersenyum damai...
aku diam bimbang terpaku bertanya hati...
mungkinkah itu senyum untukku..?
I don't know...
aku tak tahu...

aku takut Anyelir terpetik orang...
namun aku lebih takut jika harus ku petik sendiri...
sebab aku sadar aku tak kan mampu membuat Anyelirku berseri.#.#.#
Share/Save/Bookmark Subscribe



Related Posts :



66 komentar:

RanggaGoBloG on 13 Desember 2009 pukul 02.57 mengatakan...

puisi yang indah.... membuat pembaca terbuai dalam angan....

Jhoni20 on 13 Desember 2009 pukul 06.13 mengatakan...

wow.........kang sugeng kali ini puisinya sepertinya berisi keragu-raguan ya?!??! bagussss penulisannya!!!

wkwkwkwkwkw........gantian nih saya yang bilang kalo saya gak bisa bikin puisi begini

dasir on 13 Desember 2009 pukul 06.20 mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb.

dasir on 13 Desember 2009 pukul 06.22 mengatakan...

Pak Sugeng nih sering merendah...padahl pinter banget bikin puisinya...siiip kang...salam

Clara Canceriana on 13 Desember 2009 pukul 08.20 mengatakan...

kata"nya indah yah,,,,
selalu nggak bisa berkata" lebih kalau melihat puisi hasil karya orng

sastra-radio on 13 Desember 2009 pukul 08.49 mengatakan...

Sajak manis dan indah di minggu cerai eeeh salah, ceria maksudnya heheheheh..keren kang.

kedai kopi on 13 Desember 2009 pukul 08.51 mengatakan...

Iya tuh, kang Sugeng memang sering merendah. Tapi begitulah memabng seharusnya kita manusia. Harus selau memakai ilmu padi. Semakin berisi semakin merunduk. Iya kan, kang sugeng?

Yanuar Catur on 13 Desember 2009 pukul 08.51 mengatakan...

hiyahahahah
mantan tukang copet lagi mellow nih kayaknya
hahaha
piss bradarrr

RCA 102, 5 FM. Live Streaming. on 13 Desember 2009 pukul 08.51 mengatakan...

SELAMAT BERKARYA, SAHABAT BLOGGER INDONESIA. TETAP SEMANGAT. JADIKAN INDONESIA REPUBLIK BLOGGER.

yayat38 on 13 Desember 2009 pukul 09.42 mengatakan...

Terima kasih Mas sudah berkunjung ke Blog saya.
Salam kenal dan salam sukses selalu :)

Clara Canceriana on 13 Desember 2009 pukul 09.46 mengatakan...

silahkan kang...kalo memang tulisan saya bisa membantu hihihi ^^
saya juga banyak ambil dari berbagai sumber kok untuk pondasi info yang saya denger dari temen"

-Gek- on 13 Desember 2009 pukul 10.11 mengatakan...

Kenapa nih Mas...
saya bingung baca puisinya...

-Gek- on 13 Desember 2009 pukul 10.13 mengatakan...

Diksi tas kresek dan striptease mengurangi keindahan puisi anyelir ini Mas..

-Gek- on 13 Desember 2009 pukul 10.13 mengatakan...

Meskipun tak bisa membuat Anyelir berseri, tentunya si Anyelir akan bahagia apabila Mas berikan ..
h.i.d.u.p

miwwa on 13 Desember 2009 pukul 11.34 mengatakan...

tiba-tiba merasa saya sendiri orang yang gak bisa bikin puisi. *nangis*

Yolizz on 13 Desember 2009 pukul 12.41 mengatakan...

aiihh.. kereenn kang... aku suka puisinya... :)

Kang Sugeng on 13 Desember 2009 pukul 12.44 mengatakan...

15 komentar:

@RanggaGoBloG : hehehehe.... trimakasih Ngga
@JHONI : ya memang judulnya aja bimbang Kang
@dasir : wa alaikumus salam... hehehe.. Mas Dasir ni Bisa aja
@Clara ; hehehe... sama. saya juga gitu biasanya Non Clara
@sastra-radio : trimakasih Mas Ivan
@kedai kopi : sippp saya setuju banget tuh
@yanuar catur rastafara : ini hanya untuk mengimprovisasi puisi aja koq Mass Yan
@RCA 102, 5 FM. Live Streaming. : yup tengkyu...
@yayat38 : sama sama Kang ditunggu aja postingan sayta ya..
@Clara : makasih Non...
@-Gek- : hehehe... makasih atas koreksinya Gek... tapi saya punya satu alasan tersendiri kenapa saya memilih menggunakan kata itu,
tas kresek saya ibaratkan sebagai wadah dari segala imajinasi saya, meski kesannya sangat jelek tapi tas kresek itu adalah sebuah tempat yg serba guna
stiptease disini saya maksudkan untuk menegaskan bahwa saya sudah lelah menuliskan namanya dengan tangan telanjang, gituuuu....
@mira : lha ini saya juga lagi belajar Mbak

Kang Sugeng on 13 Desember 2009 pukul 12.46 mengatakan...

@Yolizz : hehehehe... makasih ya Yolll....

Ivan Rahmadiawan on 13 Desember 2009 pukul 13.25 mengatakan...

Melow bgt, sgt brtolak belakang sama aku... Hihi.. Ak ketawa trus tiap detik. Hahaha (orgilmodeon)

Skrg komentx d balesin yah? biasax jg d biarin gt aja???

-Gek- on 13 Desember 2009 pukul 13.25 mengatakan...

Kang Sugengggggg...
pelan-pelan dounk, baca komentar dari para readers.. hehe. jawaban udah ada disana..

Di baca lagi yak, komen nomer 21.
;)

Keta Angin.. syalalallallala.. :p
(gek jail mode : on)
*gampar*

-Gek- on 13 Desember 2009 pukul 13.29 mengatakan...

@ All : Keta Angin adalah Bahasa Daerah Minangkabau untuk "Kereta Angin" atau sepeda.. ;)

Makasi udah baca ya..

(udah saya copy-in, biar Kang Sugeng ga jalan jauh-jauh.. hehe)

ani rostiani on 13 Desember 2009 pukul 13.45 mengatakan...

Kang, makasih ya sudah brsedia mengomentari cerpenku. Kang Sugeng memang baik. Semoga Allah merahmati.

Puisinya bagus, Kang. Saya jadi ikut sedih. Bilang pada si tokoh itu, berusahalah untuk memetik Sang Anyelir, siapa tahu senyumnya memang khusus buatmu.

suwung on 13 Desember 2009 pukul 14.50 mengatakan...

diksinya itu lho hebad

-Gek- on 13 Desember 2009 pukul 15.06 mengatakan...

Coba caranya Kang,,,,,,

Gek pengennya gitu.. tapi ga isa.. (T.T)

Tolonglah, huks huks...

Ada tutorialna nggak?

Ivan Rahmadiawan on 13 Desember 2009 pukul 15.10 mengatakan...

Kang,postingan ku kan mag gak penting. Yah udah aku apus aja semuax... Hihi

FaiS on 13 Desember 2009 pukul 15.21 mengatakan...

semua cwe' kLepek2 ni baca puisi....,

-Gek- on 13 Desember 2009 pukul 15.57 mengatakan...

Hihihi, pilihannya mantabs.
Inbox FB aja ya kang Sugeng yang baik dan tidak sombong.. hehehe.

Ivan Rahmadiawan on 13 Desember 2009 pukul 16.53 mengatakan...

Hahaha, aku gak ngambek kang. Cuma menawarkan saja. Kalu g pnting kan mendg d apus. MYB msh aman trkendali...

Ninda Rahadi on 13 Desember 2009 pukul 17.17 mengatakan...

halo kang.. pujian di postingan saya yang kemarin saya terima, terima kasih :)

sebenarnya saya ngga niat bikin puisi kok, saya cuma pengen nulis apa yang saya rasakan tentang orang yg saya maksud bintang. sebenarnya saya malah sering melanggar peraturan atas puisi, karena ya itu.. niat saya bukan bikin puisi. jadi saya ngga tau itu sebenarnya puisi atau prosa.. atau apalah.. hehe



pendapat saya soal puisi kang sugeng kali ini.. bagus, keren, dalam... saya bisa ngerasain feelnya di puisi ini. apakah dibuat dengan mengingat seseorang? kok sepertinya, ada nuansa yang istimewa.. saya samar2 bisa merasa.

cuma, judulnya yang kayaknya ngga setimbang pada puisi indah ini. berat diisi. misal, judulnya RAGU. itu saja, bakal bikin judul dan isi yang indah ini seimbang. hehe.

Laksamana Embun on 13 Desember 2009 pukul 18.36 mengatakan...

Dalam banget kata2 posting nya.. Gak akan bisa di buat sama org IT kyak saya nh.. Bljr dmn nh kang? Bisa ajarin saya?

Thanks

dwina on 13 Desember 2009 pukul 20.05 mengatakan...

mantaaaaapppppp
jangan takut mas
anyelir pasti berseri
yang penting rajin nyiramnya
rajin ngasih pupuknya
rajin ngeliatinnya
rajin ngelusnya
di jamin deh anyelir jadi makin anyer hehehhehe

Zahra Lathifa on 13 Desember 2009 pukul 21.28 mengatakan...

ck ck ck.....ga nyangka ternyata pinter banget bikin puisi kang...the poem is so cute :)

Anonim mengatakan...

wow, Kang!!!!
puisi yang sungguh-sungguh menyentuh hati,,
suit suit!!
:P

Aneka Tips on 13 Desember 2009 pukul 22.15 mengatakan...

Wah bagus nih puisinya :D , kayanya wajib jadi penulis heheheheh.

Judi Bola on 13 Desember 2009 pukul 22.16 mengatakan...

Mantap!,,,kayanya lagi ada yang dipikirin ya mas?.

Tungsten Rings on 13 Desember 2009 pukul 22.21 mengatakan...

Hheeheh,,,bagus puisinya,,,salam kenal.

masichang on 14 Desember 2009 pukul 08.47 mengatakan...

wah pemilihan kata yang bagus, saya menikmati membacanya sampai akhir

Puspita on 14 Desember 2009 pukul 08.55 mengatakan...

Puisi yang indah. Kang Sugeng memang serba bisa.

Selamat pagi. Semoga selalu bahagia.

Seti@wan Dirgant@Ra on 14 Desember 2009 pukul 09.48 mengatakan...

Saya nggak bisa koment lagi kalau Mas Sugeng sudah bikin puisi.
Saya masih harus belajar banyak merangkai kata yang indah seperti itu.

Ikutan Ngeblog on 14 Desember 2009 pukul 10.17 mengatakan...

hihi...hiasan di tulisannya bagus banget..

HB Seven on 14 Desember 2009 pukul 10.19 mengatakan...

terus anyelirnya diapain kang...btw...top markotop kang sugeng punya puisi..

Anonim mengatakan...

tak cukup sekali membaca puisi ini, setiap kali mengulang, setiap kali itu pula menemukan 'keindahan' baru. ah.......andai aku bisa berpuisi.......

Anonim mengatakan...

gag usah bimbang,,,,
ayo segera putuskan yang terbaik....

Fanda on 14 Desember 2009 pukul 16.21 mengatakan...

Ternyata mas Sugeng piawai juga berpuisi. Dan bunga anyelirnya itu loh...cantik banget!

ocheholic on 14 Desember 2009 pukul 16.58 mengatakan...

kenapa harus takut memetik anyelir?
bukankah kita tak pernah tau,anyelir ingin bersama siapa..

suwung on 14 Desember 2009 pukul 18.06 mengatakan...

jangan dipetik
kasih agar dan kasih air dan pupuk bos
pelihara dia dengan kasih sayang

attayaya on 14 Desember 2009 pukul 18.12 mengatakan...

jika bimbang
berpeganglah
jika ragu
tetapkanlah

keren bekgronnya kang

attayaya on 14 Desember 2009 pukul 18.12 mengatakan...

bw nyampe kemari kaaaaanggg
hihihihihihi

munir ardi on 14 Desember 2009 pukul 18.42 mengatakan...

datang kembali sobat membaca rangkaian kata-kata indah

Pai on 14 Desember 2009 pukul 21.32 mengatakan...

puisi yang keren bin mantaaaps kang.. :D

narti on 14 Desember 2009 pukul 23.07 mengatakan...

cuma bisa komentar, bagus!!
salut pada karya-karyanya, ayo dibukukan!
(jangan-jangan sudah nih, kalau sudah kasih tahu bukunya ya!)
matur suwun....

Blogger Admin on 15 Desember 2009 pukul 00.41 mengatakan...

Anyelirnya merupakan simbol dari seseorang ya kang?sumpah...aq jadi ndredeg waktu baca "aku takut Anyelir terpetik orang..." byuh...aq juga takut anyelir cantik milik q di petik orang kang!!!!!!!!!!!!!!

phonank on 15 Desember 2009 pukul 01.11 mengatakan...

kebimbangan...

kenapa belakangan masyarakat di jagad blogosphere, sedang mengalmi keresahan..??

hehehe.. ini termasuk gak yah..??
hohooooo

wah puisi ne Ma'PooLL...
keren sekali...

Phonank on 15 Desember 2009 pukul 01.12 mengatakan...

Sekali lagi kereeeeeeeeeenn....

ngupingers on 15 Desember 2009 pukul 10.29 mengatakan...

dan aku adalah
anti spammer
dari makhluk yang
terpuji
wiwiwkwiwiwkwiw
netizen

Unknown on 15 Desember 2009 pukul 10.50 mengatakan...

wuih..pertamanya kesini..

blognya bagus banget kang.

trus yg bikin seger lagi..di tengah2 posting itu low..ada bunganya...

bagus bgt..

(*sambil berdecak kgum)

ALRIS on 15 Desember 2009 pukul 13.32 mengatakan...

Mantap nih postingnya. Salam kenal.

vie_three on 15 Desember 2009 pukul 14.19 mengatakan...

indaaaahhhh..... kang sugeng kok bisa siy ngasih gambar sebagai background postingannya ntu..... ^^

Pelakon Takdir on 15 Desember 2009 pukul 15.50 mengatakan...

SALAM SEJAHTERA
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE RUMAHKU
TULISAN ANDA BAGUS DAN BERMANFAAT
SAYA TUNGGU TULISAN BERIKUTNYA
THANKS
SALAM SEJAHTERA

dasir on 15 Desember 2009 pukul 16.03 mengatakan...

Berkunjung di sore membc ulang goresan pena penuh keindahan disemilir sore dibwh lembayung jingga menjelang petang. Salam penuh hangat tuk sahabat.

Pulya P. on 15 Desember 2009 pukul 19.27 mengatakan...

wakh sungguh keren dan puitius buanget........salam kenal

Rumah Ide dan Cerita on 15 Desember 2009 pukul 20.31 mengatakan...

Puisi yang indah Kang. Petiklah anyelir itu. ku yakin kau mampu membuatnya tersenyum.

xitalho on 17 Desember 2009 pukul 23.27 mengatakan...

Mantab tenan... sangat menghanyutkan....

senoaji on 28 Desember 2009 pukul 21.29 mengatakan...

aku durung komeng

ali afif on 13 Februari 2010 pukul 16.42 mengatakan...

woooowwwww.... two tumbsup kang...

hosting profesional indonesia yang murah on 30 Juli 2010 pukul 14.14 mengatakan...

puitis banget... andai aku bisa juga ya... pasti kata sang istri... romantis :P

Posting Komentar

[ Full Page Comment Form ]

Maaf... karena banyak SPAMMER, terpaksa saya mengaktifkan MODERASI.
Ini adalah DOFOLLOW BLOG, setiap komen yg kamu tinggalkan, akan menjadi BACKLINK buat URL yg kamu sertakan, so... tinggalkan komen yg sesuai dengan TEMA, jangan NYEPAM..!!
Gunakan Name/URL biar lebih efektif. Jangan lupa pake http:// biar ndak BROKEN LINK.
Komentar APAPUN asal sopan dan punya aturan, PASTI saya terbitkan, KECUALI yg menyertakan LINK, akan langsung saya DELETE..!!

Back to TOP

 

Be A Great Person Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template