Sabtu, Januari 09, 2010

Perempuan Bertelanjang Dada

perempuan bertelanjang dada...
berjalan letih menyusuri aspal yg memanas...
sisa-sisa kecantikan masih tersaput tipis di wajahnya...
ia mendesah berat...
sulur-sulur otaknyapun kembali menggeliat...

rambut kumal, tubuh dekil, kaki melangkah bebas tanpa alas...
matanya nanar menatap tajam tiap lelaki yang melintas...
sesekali ia mengelus perutnya yg membuncit...
tujuh bulan sudah sepertinya...
ia tersenyum sekejap...
yah... hanya sekejap dan kemudian terbahak lalu menangis tanpa air mata...

pikirnyapun mengembara penuh tanya...
tentang apa nama anaknya nanti? apakah Tejo ataukah Surti??
tentang dimana ia nanti akan melahirkan?
di atas bis kota rusak ataukah di tempat bidan beranak??
atau malah di emperan toko di sudut terminal sepi...
tempat dulu ia 'bercinta paksa'??
bersama sekelompok preman dengan wajah yang membusuk... juuiih...

matanya kosong menatap angkasa...
kemudian ia teriak pada awan yg berarak...
tentang siapa nama bapak dari bayi yg dikandungnya???
lupa...
karna semua terjadi begitu cepat...

akh... perempuan bertelanjang dada itu...
bukan bukan... sekarang ia malah bertelanjang bulat...
dan perut yang membuncit semakin menambah langkahnya berat...#.#.#


PS :
do you know his father's name?? anybody know??
Siapapun yg tau, tolong tulis di form komentar ya, thank's...
Share/Save/Bookmark Subscribe



Related Posts :



51 komentar:

Ivan Kavalera on 9 Januari 2010 pukul 01.21 mengatakan...

puisi yang sangat inspiratif, kang. salut, ini sketsa sosial yang sangat pas.

Ivan Kavalera on 9 Januari 2010 pukul 01.22 mengatakan...

wah, pertama ya. hehehe, jarang2 lho bisa pertamanya.

Clara Canceriana on 9 Januari 2010 pukul 06.49 mengatakan...

saya ga tau kang sapa bapaknya

hehehehe...kasian si wanita itu dihamili paksa ya?

albertus goentoer tjahjadi on 9 Januari 2010 pukul 07.22 mengatakan...

wah... jadi sedih banget nih bacanya kang...

elpa on 9 Januari 2010 pukul 07.33 mengatakan...

tega y,mendapat perlakuan yg tak adil seharusnya kaum hawa d lindungi.sudah terjadi...ayoooo ngaku siapapun wahai kaum adam tebus lah rasa bersalah mu dgn menjaga perempuan tu juga bakal anak yg lahir nanti.moga aja TUHAN membukakan pintu hati si laki2 brengsek tu,memberikan kesadaran...do'akan semuanya y.....

Ajeng on 9 Januari 2010 pukul 08.18 mengatakan...

Setelah membacanya berkali-kali, walau tidak tahu arti pastinya kenapa saya menangkap aura kepahitan dan ketidakberdayaan ya mas?

Fais Wahid on 9 Januari 2010 pukul 08.41 mengatakan...

miris bnget tu...

Yanuar Catur on 9 Januari 2010 pukul 09.00 mengatakan...

siapa ituh kang yang bertelanjang dada??
apa mungkin yang ada diperempatan jalan sambil nggendong anaknya itu??

Kang Sugeng on 9 Januari 2010 pukul 09.56 mengatakan...

@yanuar : makanya dibaca dan dipahami dulu biar gak nanya
@fais : yup
@ajeng : betul banget Bu, memang dalam tulisan itu, saya mencoba merasakan derita yg dirasakan oleh wanita malang itu.
@elpa : iya Non... saya juga ndak tau siapa yg udah mendzolimi wanita itu. Smoga Allah memberikan ganjaran yg setimpal, amin.
@guntur : iya Mas, saya juga sedih waktu menulis ini
@clara : iya betul Non... diperkosa lebih tepatnya
@ivan kavalera : yup makasih Mas...

ALRIS on 9 Januari 2010 pukul 10.54 mengatakan...

Kasian. Ntar ke panti asuhan aja ada yang baik hati disana. Salam...

SeNjA on 9 Januari 2010 pukul 12.18 mengatakan...

puisi yg bagus bgt kang,sarat emosi dan realitas kehidupan yg mau tidak mau harus kita akui keberadaannya ada.

miris....

sayangnya aku gak tahu siapa bapaknya,kalo tahu mungkin akna aku seret ke kantor polis kang hihihi.... :p

Laksamana embun on 9 Januari 2010 pukul 12.19 mengatakan...

Sungguh tega seorang laki2 bisa berbuat setega itu. Saya merasa bahwa di dunia ini rasa saling mengasihi sudah berkurang.. Smoga yang berada di sini termasuk orang2 yang bisa mengasihi orang lain..

Laksamana embun on 9 Januari 2010 pukul 12.21 mengatakan...

Sungguh tega seorang laki2 bisa berbuat setega itu. Bumi pun ikut menangis apabil melihat wanita seperti itu. Saya merasa bahwa di dunia ini rasa saling mengasihi sudah berkurang.. Smoga yang berada di sini termasuk orang2 yang bisa mengasihi orang lain..

jhoni on 9 Januari 2010 pukul 14.27 mengatakan...

wah puisi ini............isinya penuh ketragisan ya kang!!..........bagian dari realita sosial yang ada disekitar kita, namun kadang tidak kita sadari dan rasakan!!!!

Ivan Rahmadiawan on 9 Januari 2010 pukul 14.37 mengatakan...

Aneh dah, masa nanya ke kita. Yg liat siapa? Aku aja g pernah tau. Mendg bw pulg aja kang. Trus d rawat lahir dan batin. Ahem

knowledge Sharing on 9 Januari 2010 pukul 15.16 mengatakan...

wuih, mirih bener bacanya..
pedih..
hayo tanggung jawab sob, jgn habis manis sepah dibuang..:p
berkunjung lagi sob, ada trik baru lagi di blog ku..
thx, keep saling kunjung yah.. yang lain ditunggu juga kunjungannya..

anyin on 9 Januari 2010 pukul 15.46 mengatakan...

apa ini maksudnya perempuan ini gila ya?
potret sosial yang menarik, bahwa bagsa kita banyak mengalami pengikisan moral.

PRof on 9 Januari 2010 pukul 15.51 mengatakan...

Kebangeten sang pelaku,
Memandaaatkan penderitaan orang lain...ra mbejaji babar blasss....!!!

Yolizz on 9 Januari 2010 pukul 16.40 mengatakan...

wah,, ga adil banget rasanya buat wanita itu yah.. harus menanggung sesuatu seberat itu seorang diri...

J O N K on 9 Januari 2010 pukul 18.10 mengatakan...

gelap.

ah kasian sekali sang perempuan itu. :(

Kang Sugeng on 9 Januari 2010 pukul 18.18 mengatakan...

@jonk : hu uh Mas, kasian
@yolisz : yup betul sekali Neng
@prof : pancen bejat prof sing ngonokno dewek'e, terkutuk..!
@anyin : iya Nin, sudah gila, dihamili pula..
@knowledge : iya ayo tanggung jawab, siapa yg habis melakukan..!
@ivan : hah?? koq malah minta saya yg tanggung jawab, bukan saya pelakunya Van.
@jhoni : iya betul Kang, maka itulah saya tergerak untuk mempuisikannya
@laksamana embun : amin, semoga para blogger bukan orang2 yg seperti itu
@senja : trimakasih Mbak Irma, kalo saya tau orangnya ya pasti udah saya hajar
@alris : betul Mas, saya juga berniat seperti itu.

h-run on 9 Januari 2010 pukul 19.21 mengatakan...

bukan saya kang, sumpah.. btw judulnya nembak seo

Sohra Rusdi on 9 Januari 2010 pukul 20.06 mengatakan...

sedih lihatnya menanggung sesuatu yang amat berat siapa yang mesti bertanggung jawab

Joddie on 9 Januari 2010 pukul 20.51 mengatakan...

weew.. dalem kang, sarat dengan sketsa sisi lain dalam kehidupan sekitar.. hmmm....

ciwir on 9 Januari 2010 pukul 20.51 mengatakan...

lha gambarnya mana nich???
:D

Reni on 9 Januari 2010 pukul 22.19 mengatakan...

Wah... puisinya bagus Kang. Sebuah potret realita sosial yang makin sering hadir di sekitar kita.

Tapi... sungguh, aku pun tak tahu siapa bapaknya.

Mr, Kem on 9 Januari 2010 pukul 22.57 mengatakan...

kau telanjangi..
kau nodai...
kau tinggal pergi..


juiiih...sungguh teramat sangat
kau umbar nafsu bejatmu..

Agus Siswoyo on 9 Januari 2010 pukul 23.54 mengatakan...

Puisi ini mengingatkan saya pada tugas Sastra dulu. Menarik, inspiratif dan mengandung kepekaan sosial.

SunDhe on 10 Januari 2010 pukul 08.23 mengatakan...

Ne diangkat dari kisah nyata yah? kasian.. dia sebelumnya memang gila atau gila krn diperkosa? hikz... kasian yah! smoga ada orang baik yang mau merawatnya.

annie on 10 Januari 2010 pukul 11.54 mengatakan...

Kang Sugeng pintar memotret realita sosial yang tengah terjadi melalui puisi ini : pilu, pahit sekaligus ...marah(?)

bisnis online ala eros on 10 Januari 2010 pukul 16.05 mengatakan...

jangan jangan mas sugeng bapaknya
ikutan juga soale wakakakak *kabooorr

si kancil on 10 Januari 2010 pukul 16.53 mengatakan...

salam sejahtera
maaf baru bisa berkunjung ke mari
maklum koneksi lambat
jadi harus nunggu lama
mengenai tulisan ini
pilihan diksi katanya luar biasa
menunjukkan realitas yang pahit tapi kenyataan
sukses selalu

si kancil on 10 Januari 2010 pukul 16.55 mengatakan...

mohon izin amankan yang ke-33
he..he..he.

Seti@wan Dirgant@Ra on 11 Januari 2010 pukul 08.52 mengatakan...

perutnya semakin membuncit dari hari ke hari
kita semua masih punya pertanyaan diujung sepi
“Siapa mau jadi bapaknya nanti?”

ocheholic on 11 Januari 2010 pukul 10.22 mengatakan...

kang, kalo ada lomba puisi kabar2 ya ;)

....

perempuan bertelanjang dada,
semua orang memakinya,,
apa yg salah dari dia?
dia hanya korban ketidakberanian,,

*maap diterusin tanpa ijin ;)

44DY on 11 Januari 2010 pukul 17.00 mengatakan...

Iki gak porno ta?

Unknown on 12 Januari 2010 pukul 09.44 mengatakan...

wah, gak tahu namanya ni.

None on 12 Januari 2010 pukul 16.18 mengatakan...

sabarlah engkau perempuan, ini hanya ujian,

allah akan melihat semua, semua- semua yang menyakitimu..
percayalah dia akan menjagamu..
mengasihimu..
dan semoga tak sia-sia allah memberimu anugerah
sebuah anugerah yang mungkin blom keu ketahui indahnya :)

tetaplah tersenyum !!

Nyunz on 12 Januari 2010 pukul 16.20 mengatakan...

semoga tak ada laki-laki yang seperti itu lagi :)
aku tak ingin ketemu ama mereka
tak ingin sampai kapanpun !!

Anonim mengatakan...

Astaghfirulloh!

Anonim mengatakan...

mantaaaaaaaabs!!!
penuh kritikan tersirat, Kang!
:)

maaf baru sempat berkunjung..
hehehe

rio2000 on 13 Januari 2010 pukul 05.40 mengatakan...

ayahnya ga mau bertanggung jawab... kasihan habis "manis" sepah dibuang

Saung Web on 13 Januari 2010 pukul 08.40 mengatakan...

Inspiratif sekali kang.. jadi terentuh juga.. soalnya anaku termasuk kaum hawa juga nih.. btw sory baru mampir

Sekar Lawu on 13 Januari 2010 pukul 11.49 mengatakan...

potret kehidupan sekarang, ketika sebuah pusaka bernama 'tanggung jawab' pun menjadi kehilangan makna...
betapa berat beban kita sekarang...

Elsa on 13 Januari 2010 pukul 15.43 mengatakan...

nama bapaknya? hahahaha...

binti fulan aja deh

Bhirawa on 13 Januari 2010 pukul 16.46 mengatakan...

Saya datang membawa misi perdamaian.
Dengan rasa bangga saya juga ingin memperkenalkan Bhirawa
Sebuah blog baru yang masih membutuhkan petunjuk,bimbingan, saran dan masukan serta kritik yang konstruktif dari para blogger senior.
Sekalian mohon doa restu semoga Bhirawa bisa bersinar terang.
Terima kasih
Salam hangat dari Kota Pahlawan

buwel on 13 Januari 2010 pukul 19.42 mengatakan...

duh kasihan, moga tak putus asa tuh perempuan.. :-)

hosting profesional indonesia yang murah on 30 Juli 2010 pukul 13.43 mengatakan...

potret kehidupan yang buram... menyesakkan memang :(

Travel Jakarta Bandung on 5 Agustus 2010 pukul 08.09 mengatakan...

puisi yg bagus

Dunia Celeb on 1 November 2010 pukul 18.12 mengatakan...

tentang apa nama anaknya nanti? apakah Tejo ataukah Surti? waduh kok bawa bawa nama surti tejo nih? ni puisi nya bagus loh.

MyWapBlog on 28 Juni 2011 pukul 15.29 mengatakan...

Bapaknya siapa ya? Entar saya tanya pak ERTE dulu ya ..Bapaknya siapa ya? Entar saya tanya pak ERTE dulu ya ..

Posting Komentar

[ Full Page Comment Form ]

Maaf... karena banyak SPAMMER, terpaksa saya mengaktifkan MODERASI.
Ini adalah DOFOLLOW BLOG, setiap komen yg kamu tinggalkan, akan menjadi BACKLINK buat URL yg kamu sertakan, so... tinggalkan komen yg sesuai dengan TEMA, jangan NYEPAM..!!
Gunakan Name/URL biar lebih efektif. Jangan lupa pake http:// biar ndak BROKEN LINK.
Komentar APAPUN asal sopan dan punya aturan, PASTI saya terbitkan, KECUALI yg menyertakan LINK, akan langsung saya DELETE..!!

Back to TOP

 

Be A Great Person Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template