Satu persatu mereka dipanggil oleh Malaikat yg bertugas disana.
Di dinding-dinding pintu masuk itu, nampaklah tergantung puluhan jam seperti layaknya jam yg terlihat di bandar-bandar udara di dunia. Tapi kalau dicermati, jelas terlihat sekali perbedaannya yg memang sangat mencolok. Kalau jam di bandara menunjukkan posisi waktu yg berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan, jam dinding di pintu masuk surga yg berbeda adalah terletak pada diameter dan kecepatan putarannya.
Salah seorang yg agak bingung lalu bertanya kepada Malaikat disana mengapa hal itu bisa terjadi.
"Oh itu.. jam yg tergantung di sana itu menunjukkan tingkat kejujuran pejabat pemerintah yg ada di dunia sewaktu Anda hidup," Sang Malaikat menjelaskan,
"semakin jujur pemerintahan negara Anda, maka jam negara Anda disini akan semakin lambat. Sebaliknya semakin korup pejabat pemerintah negara Anda, semakin cepat putaran jarum jamnya dan otomatis semakin besar pula diameternya."
"Coba lihat..!" kata seorang yg lain yg sedang antri kepada sesama warga Indonesia yg lainnya, "jam Philipina berdiameter 25 cm dan berputar seperti kincir, hahaha. Berarti memang benar Marcos banyak korupsi tuh..!"
"Itu lagi, itu lagi..!" seru yg lainnya, "Jam Kongo, negaranya Mobutu Sese Seko berputar tidak kalah cepat dari jam Philipina, diameternyapun hampir mencapai 50 cm, hahaha..."
Mereka semua terlihat sangat menikmati pengetahuan baru itu. Tapi mereka masih juga mencari-cari, dimana gerangan jam Indonesia. Lalu salah seorang dari mereka memberanikan diri menanyakan kepada Malaikat tadi.
Tanpa basa-basi, Sang Malaikatpun lalu menjawab,
"Oh, jam Indonesia..? Jam negara Anda terpaksa kami letakkan di belakang, di dapur. Disana banyak koki yg mengeluh kepanasan, dan sepertinya memang hanya jam negara Anda yg berdiameter paling besar dan sangat cocok dijadikan kipas angin..!"
hahahaha...
Maaf... saya harap tidak ada yg tersinggung dengan sepenggal guyonan di atas. Lagian kalau dipikir-pikir lagi, kenapa juga kita musti tersinggung, lhawong kenyataannya memang seperti itu. Bwaaah..! Korupsi... lagi-lagi korupsi. Sebuah kata yg sebenarnya sudah sangat menyakitkan untuk saya tuliskan lagi. Sudah muak rasanya saya mendengar kata itu didengungkan dimana-mana, di tipi-tipi, di radio-radio, di koran-koran, di blog-blog, dimana-mana korupsi, huff... mau jadi apa bangsa ini nantinya, kalo dimana-mana selalu saja ada praktek-praktek korupsi. Coba deh mari kita lihat lagi, dari hal-hal yg paling kecil saja. Dimana-mana di seluruh Nusantara, masyarakat beramai-ramai teriak soal tindakan nyata pemerintah yg dinilai kurang tegas dalam penanganan kasus-kasus korupsi. Padahal tanpa mereka sadari, justru sesungguhnya semua itu berawal dari masyarakat itu sendiri yg juga tidak berani untuk menyelesaikan setiap permasalahan dengan mengikuti prosedur hukum yg ada. Kita ambil contoh kecilnya saja, apakah masyarakat bersedia untuk tertib hukum dalam pengurusan surat (yg paling sederhana saja dulu) seperti KTP, paspor, SIM, dan lain sebagainya? Jangan pakai jalan pintas..!
Lhawong jalan pintas kok dianggap pantas. Lhawong korupsi kok dibilang rejeki. Apa sih sebenarnya tujuan mereka main suap-suapan seperti itu? Bukannya itu justru akan semakin memperbesar perut para pejabat terkait? Kalo saya boleh berpendapat ni ya... mungkin dengan melakukan tindakan penyuapan seperti itu, mereka lantas mendapatkan kemudahan dalam pengurusan izin, mendapatkan kemudahan dalam pengurusan surat-menyurat atau melegalkan sebuah kegiatan yg sebenarnya ilegal. Bukankah kondisi ini justru akan mengacaukan antrean fasilitas publik. Masyarakat yg tidak memberikan 'pelicin' akan mendapatkan pelayanan paling belakang atau malah tidak dilayani sama sekali?? Puih... lagi-lagi masyarakat kecil, yg ndak mampu menyuap yg menjadi korbannya. Mengapa masyarakat kecil saya katakan sebagai korban, padahal setelah memberikan pelicin, masyarakat mendapatkan kemudahan? Masalahnya, pemerintah memang dibentuk untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan menyeimbangkan perbedaan yg terdapat di masyarakat.
Oleh sebab itulah masyarakat
Nah dari segi ini saja sudah terlihat bahwa korupsi jelas tidak mendatangkan kemakmuran, karena menyebabkan daya saing Indonesia menjadi buruk. Tentu saja komplikasi 'penyakit' korupsi itu jangan sampai menyurutkan kita dalam upaya membuang kebiasaan suap maupun menyuap. Biarkan saja penegak hukum itu bingung. Semoga kita sebagai masyarakat tidak ikut-ikutan bingung.
Karena kalau ada komitmen dari diri masing-masing masyarakat untuk tidak mau menjadi pelaku maupun korban suap-menyuap, Indonesia pasti bisa bebas dari korupsi. Saya yakin itu.
Saya tahu, kita semua tahu, gaji yg kecil memang telah menjadi persoalan yg mendasar. Tapi itu tidak hanya di negara Indonesia, melainkan di hampir semua negara dunia ketiga. Pendapatan tentu erat sekali kaitannya dengan gaya hidup. Lalu apa solusinya? Bagaimana kita menyikapinya?
Ya kalau memang penghasilannya kecil, ya hiduplah dengan gaya hidup yg sederhana, jangan bermewah-mewah. Terus kembangkan diri dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yg ada. Jangan lalu main suap..! Mau cepat dapat SIM, ndak mau di test, tembak aparat dengan Rupiah. Mau cepat dapat KTP, sehari jadi, sogok aparat dengan Rupiah. Mau lolos jadi calon aparat, suap aparat dengan Rupiah, ndak mau kena tilang karena melanggar rambu-rambu lalu-lintas, selipkan Rupiah di STNK. Mau jadi apa bangsa ini nantinya, kalau masyarakatnya saja membiasakan diri dengan praktek suap-menyuap..!
Tinggalkan semua itu, kalau pengin bangsa ini maju..!
Mari kita mulai semua dari diri kita masing-masing. Jalani semua sesuai prosedur hukum yg ada. Jangan pakai jalan pintas..!
eling dhulur...! ingat Sodara...! kemajuan Bangsa ini ada di tangan kita sendiri. Kalau kita sudah bisa eling, tentu saja selanjutnya adalah waspodo. Eling lan waspodo disini dapat dikontekstualisasikan dengan apa yg menjadi nilai-nilai kebangsaan di dalam UUD 1945.
Kita diharapkan eling bahwa bangsa ini memang memiliki potensi untuk bangkit dan bersaing dengan budaya bangsa lain (global). Kita menyadari, eling sepenuhnya, bahwa dengan kesederhanaan ketika masa perjuangan dulu, mampu menghantarkan bangsa ini merdeka dari penjajahan.
Sedangkan waspodo dapat dimaknai agar kita menghadirkan kesadaran penuh tentang jati diri bangsa yg tidak ingin tereduksi justru karena budaya korupsi.
Bwaah...! lhawong korupsi koq dibilangnya rejeki...
???
tag : Anti Korupsi BlogPost Competition, korupsi dan cara-cara penyelesaiannya, Solusi Pemberantasan Korupsi Ala Blogger, korupsi di Indonesia, joke tentang korupsi, Cerita Inspirasi, contoh-contoh korupsi, cara memberantas korupsi
71 komentar:
Saya mengucapkan terimakasih yg sebesar-besarnya kepada sahabat-sahabat blogger semua atas doa dan perhatiannya kemarin.
Berkat doa kalian, saya sekarang sudah sehat kembali dan Insya Allah bisa segera melunasi hutang komen saya dipostingan kalian.
Tapi sekali lagi saya mohon maaf kalo semua ndak mampu saya selesaikan di hari ini, sebab saya juga masih membutuhkan banyak istirahat atas radang tenggorokan yg sedang saya derita.
Saya hanya berani ngeblog sampai jam 10 malam.
setuju kang
nyari duit yang khalal aja susah,apalagi yg kharam,korupsi jg namanya rejeki,pola pikir seperti ini yang harus kita ubah di mulai dari hal2 yang sederhana,
aku suka, berapi api sekali kalimat yg dipakai.
sukses dengan kontesnya ya kang.
syukurlah udah sehat kang...
langsung ikutan kontes nih?
kalau semua sadar dan melaksanakan seperti yang tertulis diatas, damai negara ini.
maaf kebalik kang,,maksud saya nyari yang haram aja susah apa lagi yg halal..
*salah ketik* heehe
#ahem :cukup)
mantap artikelnya kang..moga sukses kompetisinya kang........
Waa..sampe segitunya ya jamnya indonesia yang merepresentasikan tingkat korupsi di indonesia..
Semoga semakin lama jamnya semakin melambat dan mengecil...
Sukses buat kontesnya kang...
sadar sadar sadar! he he heh! mari kita ubah bangsa ini menjadi negara yang lebih baik lagi, dan di mulai dari diri kita sendiri, apapun itu korupsi, banjir, penebangan hutan dimulai dari dirir kita sendiri demi bangsa kita tercinta ini!
Mantap dan 'keras' mas.. Hehehe,insyaAllah berhasil kontesnya ^_^
wkwkwwkwkw guling2 dulu ahhh
Hahahaha....
haduuuhh... kasihan sekali pejabat yg dari indonesia..??
jam nya malah buat kipas angin para koki,, itukah sebab dari banyaknya korupsi,, hingga putaran jamnya semakin cepat sekali.... malah bisa untuk kipas angin....
alhamdulilah kang udah sehat lagi..
wah dalem banget tuh makna ceritanya, mudah2an mereka yg korupsi diberikan rahmat dan hidayah oleh ALLAH SWT...
keren kang, moga sukses lombana :)
Essip Kang Artikel korupsinya... cuman keknya pengaturan paragrafnya bikin mbacanya agak susah yak... :-)
Mantab aja deh Kang, buwel nggak bisa nulis tulisan artikel sepanjang itu...
Mantep banget kang.. ada cerita lucu yg penuh sindiran euy.. luv this!
bener banget kang, mungkin karena masyarakat sudah terbiasa suap-menyuap so ketika ada yg jadi pejabat, jadi kebawa deh kebiasaan itu.. so mungkin kesimpulannya ya harus dimulai dari diri kita masing-masing.. termasuk saya dan kang sugeng.. ^^ semoga kita gak tertarik lagi untuk menyuap.. amiiiiin..
alhamdullilah si akang sudah sehatan,
tidak kang tidak tersinggung,ini justru membuat orang tertarik dan ingin membacanya,,kalau terlalu serius kadang lewat dan mengucapkan,,,nice post sobat,,,hehehehe
tulisan yg bagus dan penuh makna.
gak berkah kan ya kang... hehe iya tau yg udah pernah ke BNS
Kalimatnya luar biasa.... keren keen.... maju terus dah....
ha ha ha, ada ada aja. tapi kayaknya jam gede itu memang cocok kok untuk jam Indonesia he he
sebelum berkomentar saya ucapkan Alhamdulillah...
karena kang sugeng sudah sehat.
:D
sehat selalu kang...
wah,,, waktu SD kang sugeng sudah kritis banget pemikirannya untungnya gurunya bisa jawab.
:D
salam kang...
kritis dan tajam,mhhh moga menang y mas
Guyonan mantap, kisah mantap kang. Banyak orang mencari jalan pintas. Sukses untukmu kang.
wLw pun kita mndritaga' bLeh makan duit haram..
setuju ni mapostingan ini...
setuju kang nggak boleh berbuat tidak baik, eh iya mudah-mudahan segera pulih seperti sedia kala, boleh nanya kang, kalau jalan pintas dapat PR tinggi dan pintar html ada nggak wk wk wk?
kembali lagi nih kang, mo liat jam indonesia udah berkurang ga kecepatannya hehe...
Menusuk sekali Kang. Tepat pada sasaran... :D
Yupa.. betul itu.
iduplah dengan pola sederhana, tanpa perlu neko2, klo ngenet atao ngefb, dibiasakan seekdarnya aja, jangan terlalu membuang waktu, kan waktu jg ga boleh dikorupsi, bs digunakan bwt nyuci motor ntu pa sugenk. kwkwkw
Salam super-
Salam hangat dari Pulau Bali-
wah,, mantabbb jadi bahan renungan..
Pinjem jamnya Kang....pekanbaru puanas tenan jew...:D
Korupsi memang tak ada habisnya untuk dibicarakan....mudah2an semua gremengan berlanjut ke tindakan tuk melawan...
sukses kang...!
Wah leluconnya mengena banget pak! :D Tapi kesannya rakyat jelata juga jadi kena imbasnya ya hehe
Korupsi memang sesuatu yg harus diberantas hingga ke akar-akarnya. Mudah2an para koruptor itu membaca artikel ini..amiin.
mantabh sangath artikelnya kang..
'eling lan waspodo' jadi salah satu hal yg kupegang sejak dulu.. makasih sdh diingatkan kembali.. :)
Yayaya.... cerita yang dikemas sbg guyonan untuk selalu mengingatkan bahwa praktek korupsi dinegara kita masih berlangsung disemua lini..
alhamdulillah udah sembuh ya kang... jaga kesehatan yah.
sembuh dari sakit jadi lebih berkarya nih..
mantep....
alhamdullilah kang sugeng udah sehat,maaf kang baru berkunjung
Sindiran yang cukup pedas.
Sepertinya Indonesia sudah terkenal dengan jam leletnya :D
Sudah semestinya kita merubah image ini
Wkekekekk...ada2 aja si mas...
Tapi lucu kok, lumayan terhibur... :D
Ya...moga aja gak sampai segitunya yah :D
Sundul lagi ah....
Owwww..ternyata ini postingan buat kontes tooo, heheheh...
Baru liat dari tagnya, hehehhe...
Kalo jalan pintas yang ditempuh itu baik, ya gak masalah...
Tapi kalo seperti cerita diatas, wah...udah gak bener banget tuh...
ikut kompetisi korupsi kang?
sukses ya hehehe
semoga cepat fit kang...
and sukses dengan kontesnya...
salam
Artikelnya mantap Kang... Terus terang, anekdotnya bikin hati jadi miris nih.
Semoga sukses ya utk kompetisinya. Semangat...!
Kang.., spt itukah negara kita..? Duh benar-2 sedih membacanya
huhahaha... pak saya pernah baca versi cerita pembukanya...... dimodif dikit ya pak? tapi muangtabs.. pembukanya saja udah siip... khas gaya prie GS.... mbanyol tapi berisi....
mari pak berantas korupsi bersama-sama.. penyakit
Wah, udah ikutan yah mas. Tinggal saya nih, ada 3 hari lagi. Harus ngebut :((
heheh kan negara kita ngara yang hebattt :D
Berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya
salam blogger
:D
salam Q utk mu sobat blogger
mohon konfirmasi utk postingan Q yang terakhir walaupun terakhir itu untuk sementara
-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-
Assalamualaikum,
*******Salam ‘Blog’!!*******
“Heheheheheh..hebat--hebattt”
-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-
Wah... ikutan kompetisi lagi nih.... iya nih kang yang paling menyebalkan tuh pembuatan surat-surat penting, maunya ngikut prosedur resmi tapi dipersulit malah, maunya pake tariff resmi tapi malah lamaaaaa sekali, sesudah ditunggu sekian lama lalu dapat kabar kalau kurang surat ini dan surat itu, dibuatin lagi surat yang dimaksud suruh nunggu lagi... sekian lama baru dapat kabar lagi kalau permohonan tidak dapat diproses.... welah... terakhir kali malah ditawarin kalo sekian ratus ribu bisa pak jadi cepat malah... dan benar.... 2 hari langsung jadi.... trus apa artinya menunggu sekian lama ? susah emang.....
huahahahahaha jadi kipas angin
lha korupsi kok dibilang rejeki
ada lagi kang....dalam kontes saya sering menemukan orang2 yang curang...mereka memvote diri mereka sendiri dengan email ngacak....itu jalan pintas yang merugikan peserta lain kang......hehe...gmn yah melaporkanya??
sepakat nih mas, jangan pilih jalan pintas!
huahahah jam indonesia ude kek kipas angin aje ye wkwkwkw
Haha... ada2 saja nih bikin merah aja ni kuping.. tapi sukurlah kang begitu sembuh semakin bijak saja rupanya.. n sorry baru mampir.. abis hujan terus nih.. kalau ol ntra modemku kena oom petir lagi haha..
Syukurlah kang kalau dah bisa ol lagi.. langsung tancap gas rupanya n sangat setuju dengan wejangan terakhirnya.. bahwa kita musti n kudu lebih eling lagi.. eling-eling mangka eling-- rumingkang di bumi alam..
ngga mau berkomentar apa2 lagi tentang keburukan negeri ini. hanya saja, saya yakin negeri ini suatu hari nanti akan lebih baik. insyaallah
Wah uda sembuh ya kang, selamat dech uda sembuh, tapi banyak istirahat tuh biar cepet sembuh....
Sekarang ini musim hujan yang emang tiada hentinya dan ga kenal waktu, jadi di musim ini banyak yang sakit....
Semoga cepet sembuh dech kang.....
^__^
baru tahu kang ini untuk kompetisi, semoga menang lagi ya
korupsi sepertinya sudah mendarah daging tuh kang..jadi susah banget ilang nya
Salam Kenal Kang.. wakkakaakakka (ketawa dulu) he..3x... MntaPh.. Iya deH emG Jmn skg g ada yG Namax JlN pINtas.. pasti ada resiko msing2x.. sukses aja buat kontesnya kang.. keep up the good blogging..!!
hebat nih,..... setelah humor...langsung serius :D
malu aku jadi orang indonesia...
mengutip puisinya Taufik Ismail...
heheheee
wakaakka =))
Aparat profesional, pelayanan publik prima, tertib, tidak mau disuap, tidak mempersulit niscaya tidak ada jalan pintas.
Selamat... dan trim's Kang Sugeng. Keep Spirit, Keep blogging, juga keep watching corruption
ahaha..kang sugeng..saya teh baru baca ini artikel..luc banget..tapi bermakna..pantesan juara..hehe
ngucapin selamat lagi deh kang ...
tapi kalau di komputer yang namanya shortcut penting banget... :)
semoga juara ya dikontesnya.. dukung kami juga kang, trims
Posting Komentar
[ Full Page Comment Form ]Maaf... karena banyak SPAMMER, terpaksa saya mengaktifkan MODERASI.
Ini adalah DOFOLLOW BLOG, setiap komen yg kamu tinggalkan, akan menjadi BACKLINK buat URL yg kamu sertakan, so... tinggalkan komen yg sesuai dengan TEMA, jangan NYEPAM..!!
Gunakan Name/URL biar lebih efektif. Jangan lupa pake http:// biar ndak BROKEN LINK.
Komentar APAPUN asal sopan dan punya aturan, PASTI saya terbitkan, KECUALI yg menyertakan LINK, akan langsung saya DELETE..!!