Sebenarnya kalau urusan belanja, cucian, makanan, kebersihan dan kerapian rumah, Mama selalu dapat menanganinya dengan sangat baik. Rumah selalu tampak rapi, bersih dan teratur. Saya serta anak-anak pun sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah. Istri saya yg saya kenal pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumah nampak kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu saya atau kotoran lain dari anak-anak saya di atas karpet itu, dan suasana ndak enak pun akan berlangsung seharian. Padahal dengan dua orang anak di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan tentu saja itu akan sangat menyiksanya.
Lalu sayapun mulai introspeksi diri, dan juga mencoba untuk mencari solusi, gimana supaya Mama ndak suka marah-marah lagi dan menerima keadaan itu dengan lapang dada lalu membersihkannya lagi dengan ikhlas. Lha mau gimana lagi namanya juga anak-anak. Kalau saya sih mungkin bisa merubah kebiasaan dengan melepas sepatu sebelum masuk rumah (kalau ndak lupa), tapi anak-anak?? Saya rasa cukup sulit juga untuk melarang mereka main di atas karpet itu.
Akhirnya saya pun berinisiatif pergi menemui seorang sahabat lama yg kebetulan sudah sukses menjadi psikolog dan atas saran dari dia, saya pun lalu mengajak istri saya berkonsultasi padanya.
Mamapun lalu menceritakan segala apa yg menjadi masalah dan ganjalan hatinya selama ini.
Setelah mendengarkan cerita dari istri saya dengan seksama dan penuh perhatian, temen saya hanya tersenyum lalu berkata :
"Coba sekarang Ibu relax, pejamkan mata dan bayangkan saja apa yg akan saya katakan ini."
Istri saya kemudian duduk santai, merebahkan tubuhnya di sebuah kursi goyang kemudian mulai memejamkan kedua matanya.
"Coba Ibu bayangkan rumah Ibu yg rapi dan karpet Ibu yg bersih harum mengembang, tak ternoda, tanpa jejak sepatu dan tanpa kotoran sedikitpun. Bagaimana perasaan Ibu?"
Masih tetap sambil menutup mata, nampak istri saya tersenyum, mukanya yg tadinya murung berubah menjadi cerah. Mama tampak senang dengan bayangan yg dilihatnya.
Teman saya pun lalu melanjutkan,
"Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah Ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Yaaah... mungkin suami Ibu sedang makan siang bersama wanita lain dan anak-anak Ibu sedang bermain di luar seharian sampai lupa waktu. Rumah Ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yg Ibu kasihi."
Seketika raut wajah istri saya berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya berat mengandung isak. Sepertinya, perasaannya terguncang dan pikirannya langsung cemas membayangkan apa yg tengah terjadi pada saya dan anak-anak.
"Sekarang lihat kembali karpet itu, Ibu melihat jejak sepatu dan kotoran di sana, dan itu artinya suami dan anak-anak Ibu ada di rumah, orang-orang yg Ibu cintai ada bersama Ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati Ibu."
Nampak istri saya mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tersebut.
"Sekarang buka mata Ibu dan rasakan. Bagaimana? Apakah karpet yg kotor masih menjadi masalah buat Ibu?"
Tanpa menjawab, istri saya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Setelah cukup lama terdiam, akhirnya istri sayapun bicara,
"Saya tahu maksud Anda. Jika kita melihat sesuatu dengan sudut pandang yg tepat, maka hal yg semula tampak negatif, pasti dapat dilihat secara positif."
Sejak saat itu, Mama ndak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yg kotor, karena setiap melihat jejak sepatu dan kotoran lain disana, ia tahu, bahwa saya dan anak-anak yg tentu saja sangat dikasihinya, sedang berada di rumah bersamanya.
Nah... teman-teman semua... kita hidup memang ndak akan pernah terlepas dari suatu masalah, dan mungkin saja masalah itu sangat mempengaruhi cara berpikir kita selama ini. Suatu hal yg sebenarnya sangat sepele, bisa saja berubah menjadi masalah yg cukup besar kalau kita melihatnya hanya dari satu sudut pandang saja. Sebaliknya, masalah yg besar akan dapat diatasi dengan begitu mudah jika kita mampu melihatnya dari sudut pandang yg tepat, dengan kata lain, jika kita melihat sesuatu dengan sudut pandang yg tepat, maka hal yg semula tampak negatif, pasti dapat dimaknai secara positif.
58 komentar:
Aku suka kalimat yang terakhir kang...
Semua orang punya masalah... kalau pengen ga punya masalah ya mati aja... hahaha...
bener kang.
setuju...
kita gak boleh memfonis gitu ajah.
lah kok gak nyambung.
hehe...
janganlah kita menghakimi seseorang dari satu sudut pandang ....hanya melihat kesalahan seseorang tapi lihatlah dari sudut pandang yang lain yaitu dari sisi kebaikan apa yang telah diberikan kepada kita....itu kata pak kyai lho kang....he...he...
Melihat lebih dekat ya mas Sugeng. Salam untuk isterinya yah.
kisah yg sungguh indah..
benar2 jadi bahan introspeksi neh kang.. makasih.. :)
stujuuuuuuuuhhh ^^ melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan berusaha untuk menerima pandangan baru itu :D
i ever felt it ^^
mama yang baiikk ^^
sebenarnya memang segala sesuatu kita harus lihat positifnya terlebih dahulu,,tetapi dampak negatifnya juga kita harus tau
pembelajaran yg menarik.
segala sesuatu memang sebaiknya dilihat dari dua sisi yg berbeda. akan lebih bijak sebelum menentukan keputusan
Seperti anak yang selalu usil ... orang tua jengkel, tapi kalau disuruh milih, mendingan usil daripada di bawa ke Rumah sakit
Jadi perlu berlatih memandang dari berbagai sudut, karena tidak semua orang mempunyai banyak pandangan, thanks atas infonya, salam
Wuih...dalem banget mas artikelnya, hehhehe...
Mantep nih, pengalaman pribadi yang mau dibagi disini.
Semoga aja kita bisa melihat semuanya secara perspektif yang lebih tepat :)
Kayak 2 sisi mata uang ya mas.
Harus diperhatikan secara seksama terlebih dahulu.
Ambil aja yang positifnya, jangan dilihat secara negatif :)
iya yah mas kita harus melihat suatu sudut pandang dengan tepat jangan dilihat sebelah mata, nanti akan jadi masalah. makasih yah mas udah share pengalamannya. :D
betul kang setiap orang punya masalah, tergantung bagaimana cara memandang dan menyelesaikan masalah tersebut....
wah aku terharu dengan ceritanya..
sperti kalo kita lagi pusing, berarti kita masih punya kepala. pikir positif! hehe :)
great inspirational story from ur very own life, nice!
setuju kang sugeng, semua kembali pada cara pandang kita. sesuatu yang terlihat buruk, bila disikapi dengan positif, pasti ada hikmahnya.
artikel yg bagus! penuh pencerahan!
saya selalu berusaha menyingkirkan pikiran yang negatip bang
tapi kadang gak berhasil juga sih
tapi nyante aja dehh
kayak di pantai
woyyooo man
hehehe
Melihatlah sesuatu dari berbagai sudut pandang... Dengan begitu, kita akan tahu sisi positif dan negatifnya sesuatu tersebut. Benar nggak Kang Sugeng?
setuju Pak, melihat satu masalah dari sudut pandang yang tepat akan mampu mengatasi masalah tanpa masalah ( kayak slogan pegadaian ya, hehehe )
Setuju...!!!
diliat dengan sudut positif apapun pasti indah dan melegakan ^^
Piye nang, ora sida dolan menyang gubuge pakdhe? E mbok manawa wis longgar dolana. O iya, jare awakmu dadi tim suksese Julia Peres. he.....Pakdhe Pur.
nice posting....thx kang
kisah yang sungguh dapat d jadikan pelajaran tuk maju ke depan...
waahhh.. manteeepp kang!! bener banget neehh... segala sesuatunya diambil positifnya aja deehh...
suka sama kalimat terakhirnya..hehe..kata orang sih kalo memandang sesuatu jangan dari satu sudut pandang saja, tapi dari sudut lain juga karena itu akan sangat membantu apalagi untuk instrospeksi diri.. :D
.
o iya psikolog nya hebat ya kang..doakan saya kang biar jadi psikolog juga hehe
wahwah kang seger banget postingan ini, buat semuanya :)
Kesimpulannya mantap banget tuh Kang...
Terima kasih udah sharing.
Aku harus ingat2 cerita ini jika suatu saat aku emosi karena rumah berantakan hehehe
sangat bermanfaat kang...keluarga itu indah dgn kehadiran anak2 juga.
alangkah indahnya...
semoga bahagia selalu n langgeng, amiiinnn.
manteb kang sangat bermanfaat,jadi kesimpulannya kita harus mengambil sisi positifnya
pengalaman yg mengandung makna yg dalam nih kang...
keren banget...
oh ya, ijin kopi kalimat terakhirnya ya...
hehhehehe... positive thinking adalah selalu bisa mengambil ikmah disetiap yang terjadi di kehidupan dengan bijak... :-)
mantab neh Kang, pencerahannya... :-)
Kang Sugeng udah ngopi pagi? Heheheh..
Hmmm, selalu asyik membaca dan merenungkan kedalaman tulisannya kang Sugeng.
Benar sekali kang..memang sesuatu dgn positif hasilnya pun baik pula adanya
hehe.. setuju!!! apapun masalahnya bisa diatasi, asal tidak ditanggapi dengan negatif
sudut pandang sangat mempengaruhi kita dalam menilai sesuatu, belajar melihat dari berbagai sudut pandang biar lebih obyektif bukan subyektif lg :)
aku pernah nulis artikel spt ini juga. sip deh.
maafkan saya sebelumnya salah kang menyebut nama, itu kekhilafan mohon dimaafkan jika kata-kata juga banyak yang kurang berkenan...
Nice share mas..
Memang selalu ada pembelajaran dari apapun. Keep spirit..!!
kadang sudut pandang bisa berbeda karena polaa pikir yg berbeda...ga mudah juga menyamakannya..
Mampir malam kang sugeng... :-)
duh, kayaknya sama jah Kang dengan punyanya Kang sugeng... mungkin penempatannya yang beda ajah ya..... Ehm, atau saya yang nggak paham pertanyaannya... Waduh... :-)
ada benernya juga kata2 psikolognya. minta alamat psikolognya dunk mas hahahaaha
tapi yaaa... jgn krn istrinya udah ga marah lagi liat karpet kotor, jgn lupa lepasin spatunya tuh... kasian istrinya. coba mas tiap ngotorin tu karpet mas sendiri yg bersihin. jadi tau gmn capeknya sang istri yg bersihin tu karpet terus2an. brani berbuat brani bertanggung jawab hihihihihi
waah..berarti ga jadi lepas sepatu neh kang..hehe. btw sering terjadi di rumah neh..bisa untuk bahan bacaan istri..sangat membantu kang, terima kasih
saya rasa artikel ini sangat pantas untuk dibaca oleh para ibu2 muda..hehe
bijaksana sekali kang semoga rukun terus ya
Kita harus pandai menempatkan posisi dan meninjau sesuatu dari sudut dan cara pandang dengan berbagai hal. Itulah yang baru saja saya dapat dari kang sugeng,, kata-kata yang merujuk pada satu kesimpulan, yaitu bijaksana.
Banyak hal kecil yang seringkali kita anggap biasa, padahal dari hal yang kecil saja bisa berakibat besar. ^_^
waaaaah
saluuuuuuuuuuuut bgtt dengan ceritanya
bervisua;lisasi sekalii!!!!!
^_^
siapa sih psikolognya
pingin tahu aku...........
ehhehehehhe
salam kenal kak
di tunggu yah kunjungan baliknya di
http://zona-ketawa-kita.blogspot.com/
Hmm, inspiratif Pak!
Arigato!
kang sugeng.....
asli berair mataku membaca tulisan ini
bravo buat kang sugeng yang membawa istri ke psikiater
hingga istri bisa merubah pandangan terhadap masalah keluarga kang sugeng
dan yang saya tangkap adalah kang sugeng sangat mencintai istri dan keluarga. bener kan kang??
Salam Actions
Senang membaca tulisan hasil karya anda
sangat menarik dan menambah wawasan dan juga pengalaman.
saya akan membaca tulisan tulisan anda berikutnya.
Sukses selalu menyertai perjalanan karier anda.
Alamat URL anda telah saya save agar mudah saya posting ke blog anda,...
begitu sebaliknya Saya tunggu Kunjungan, kritik dan saran anda demi suksesnya blog saya
http://makingmoneyonline-cadalora.blogspot.com/
segala seuatu yang ga beraturan atau kotor pasti akan marah karna klo dah kebiasaan hidup bersih...jadi maklumi aja
Posting Komentar
[ Full Page Comment Form ]Maaf... karena banyak SPAMMER, terpaksa saya mengaktifkan MODERASI.
Ini adalah DOFOLLOW BLOG, setiap komen yg kamu tinggalkan, akan menjadi BACKLINK buat URL yg kamu sertakan, so... tinggalkan komen yg sesuai dengan TEMA, jangan NYEPAM..!!
Gunakan Name/URL biar lebih efektif. Jangan lupa pake http:// biar ndak BROKEN LINK.
Komentar APAPUN asal sopan dan punya aturan, PASTI saya terbitkan, KECUALI yg menyertakan LINK, akan langsung saya DELETE..!!