Rasulullah menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang itu tergantung pada kemuliaan akhlaknya. Sebab dari akhlak dan perilaku itulah seseorang bisa diukur seberapa tinggi tingkat keimanan dan juga keislamannya. Tetapi kita sebagai seorang muslim, ketika melihat fenomena di masyarakat, menjadi sangat ironis dan sangat prihatin. Apalagi bila kita punya anak perempuan, dimana pornografi, pornoaksi, pergaulan bebas, kekerasan dan kenakalan remaja, menjadi tontonan kita sehari-hari. Busana muslimah hanya dipakai di acara seremonial saja. Saat pengajian, saat walimahan, semua berlomba-lomba memakai jilbab, tapi setelah itu, ketika ke pasar, main ke rumah tetangga sudah ganti dengan celana pendek dan yu ken si-an, alias pamer ketiak dan lengan atasnya, na'udzubillahi min dzalik. Padahal kita semua tau bahwa sehelai rambut kaum muslimah itu apabila sengaja dipertontonkan pada orang lain yg bukan muhrimnya, nanti di akhirat ia akan menjadi panas api neraka, na'udzubillahi min dzalik.
Lihat saja tontonan televisi sekarang sudah menggiurkan dan membius anak-anak kita. Mereka yg masih polos dan lucu, belum bisa membedakan mana yg benar dan mana yg salah. Semua yg dilihat dan di dengar, lebih dari 80% ditelan mentah-mentah dan itu akan sangat mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Jika yg dilihat itu baik maka anak akan menjadi baik, tapi jika yg di lihatnya jelek, maka itu pulalah yg akan masuk ke dalam fikirannya.
Anak adalah amanah sekaligus investasi termahal, maka jagalah ia baik-baik. Kasih sayangilah, bimbinglah, rawatlah, berikan pendidikan yg terbaik, ajari bicara yg sopan, perilaku yg santun, berilah contoh yg baik ketika dirumah, ajari cara menutup aurat sebelum baliqh, ajari sholat, kenalkan Allah, ajari dan kenalkan cara mencintai Nabi, bimbinglah membaca dan memahami kitab suci Al Qur'an, kenalkan dan seringlah bersilaturahim pada para Ustadz dan sanak saudara. Berikan buku-buku bacaan kisah teladan para nabi dan Rasul. Seringlah mengajak anak ke toko buku agar mencintai ilmu.
Perhatikan perubahan perilakunya sehari-hari, bimbing dan arahkan bila dia salah. Jangan marahi dia, jangan dibentak, jangan berkata keras dan perhatikan teman bermainnya. Pastikan dia bermain dengan anak-anak yg baik. Berikan rasa tanggung jawab sejak kecil. Usaplah rambutnya setiap hari, cium keningnya, menangis dan sholatlah tahajud di tengah malam, do'akan selalu agar menjadi anak yg sholeh dan sholehah. Berikan makanan yg halal. Jangan rela anak kita kemasukan makanan dan minuman yg haram. Pastikan pekerjaan kita adalah pekerjaan yg diridhoi Allah. Sungguh sangat beruntung apabila kita punya anak yg sholeh dan sholehah, yg bisa menjadi pelipur lara, menentramkan jiwa dan menyejukkan hati. Selalu mendo'akan kita ketika kita masih hidup maupun ketika kelak kita tiada. Inilah harta kita yg termahal, yg ndak bisa dinilai dengan uang dan perhiasan.
Cobalah simak rangkaian kata berikut ini yg mungkin saja bisa menjadi bahan renungan dan dapat menginspirasi kita semua.
● Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki
● Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia akan belajar berkelahi
● Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia akan belajar gelisah
● Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia akan belajar menyesali diri
● Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia akan belajar rendah diri
● Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia akan belajar kedengkian
● Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia akan belajar merasa bersalah
● Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri
● Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan belajar menahan diri
● Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar menghargai
● Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia akan belajar mencintai
● Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia akan belajar mengenali tujuan
● Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia akan belajar kedermawaan
● Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia akan belajar kebenaran dan keadilan
● Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia akan belajar menaruh kepercayaan
● Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia akan belajar menemukan cinta dalam hidup
● Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia akan belajar berdamai dengan pikiran.#
Kita sebagai orang tua, sepatutnya selalu belajar agar semakin terarah hidup kita.
Sehingga nanti kita termasuk orang-orang yg dimuliakan oleh Allah karena sudah memberikan yg terbaik untuk masa depan anak-anak kita, Insya Allah, amin ya Allah.
Wassalaamu 'alaikum wr.wb
37 komentar:
aku mendapat pelajaran berharga disini, terima kasih..
Thanks infonya ya mas..
semoga bisa terwujud mas Sugeng mempunyai putra-putri yang baik dan berbakti
Wah artikelnya mantap banget nih,... Makasih sobat.
Ehm, menyadari bhwa pekerjaan orangtua lbh susah ketimbang pekerjaan lainyah. Pa lg mendi2k akhlak! Wah parah susahx.
Owwhhhh.... mantab Pak artikelnya.... hubungan jika.. akan...nya bagus... :D
ahh, pengen cepet punya anak.. :)
wuih.. petuahnya sip euy.. aku paling suka dengan syairnya.. hmmm... hmmm... pantas untuk jadi perenungan..
setiap ortu ingin memiliki anak yang baik,mg anak mas sugeng jadi anak yang sholeh/sholeha :D
yah semoga kita bisa jadi orang tua yang baik dan menjadikan anak-anak kita orang yang baik juga ya kang!!!!
PS: tayangan televisi kita merupakan "doktrin" paling utama bagi anak, apapun yang ada ditelevisi pasti sebagian besar akan diikuti.....ini terjadi juga dengan anak saya lho kang!!!!......kita musti jadi filter buat mereka agar td mendapat pengaruh buruk dari TV dan lingkungan.
nyambung dikit benar juga tuh yang paling bawah dari postingannya....bahwa anak akan belajar dari kehidupan.....seorang anak adalah cerminan dari orang tua dan lingkungannya.......!!!
sipp!!!
matur nuwun atas pencerahannya kang.....sangat, sangat mantap....mudah-mudahan anak-anak kita menjadi anak yang sholeh/ah, yang senantiasa berbakti kepada orang tua dan taat beribadah..Amieeen...
Wow ...dahsyat...
Terima kasih untuk pelajaran ini...
Selamat lebaran...
semoga...
Lebih lebar sabarnya
Lebih lebar syukurnya
Lebih lebar salamnya
Lebih lebar senyumnya
Lebih lebar santunnya
Lebih lebar silaturahminya
Lebih lebar solidaritasnya
Lebih lebar saling berbaginya
@kabasaran : trimakasih kembali dan selamat lebaran juga Pak
@fajar : amin Kang, Insya Allah, maturnuwun juga dari saya
@jhoni : betul sekali Kang, apa yg Kang Jhoni utarakan ternyata malah lebih padat dan jelas
@ridvanox : amin Mas.., amin
@jodie : trimakasih Mas, semoga bermanfaat
@kakve-santi : makanya cepetan menikah
@bandit pangaratto : trimakasih Mas, sudah mau mampir
@ivan@mobii : betul sekali Mas Ivan, mendidik anak adalah pekerjaan yg ekstra
@seti@wan dirgant@ra : trimakasih Bang Iwan
@itik bali : amin Mbak, semoga Allah mengabulkannya, amin
@hari lazuardi : trimakasih Mas Hari, sudah berkenan mampir
trima kasih mas artikelnya, informasi bermanfaat sekali untuk saya kelak
salam hangat
hill
Mencoba komentar
Mendidik anak memang sebuah amanah yang gampang-gampang susah, dibilang gampang tidak segampang itu... dibilang susah juga kokya kebangetan... emang tergantung dari diri kita masing masing sebagai orang tua, anak akan bertindak tidak jauh dari tindakan orang tuanya...
ngeri memang melihat ini jaman, akhlak seperti terabaikan, semoga cerahlah masa depan
makasih KANG pencerahannya...
Subhanallah. Islam begitu luas dan dalam. Relevan dalam segala segi. Mantap!
sesungguhnya orang yang mati itu terputus berkahnya dengan dunia ini. kecuali tiga hal: "sodakoh zariyyah", "ilmu yang bermanffat" dan "anak yang soleh"
maka beruntunglah orang tua yang memiliki anak yang soleh
salam hangat selalu
gen
Saya lom punya anak mas, nikah aja belum, xixixixixi....
Tapi keren mas, buat pelajaran kedepan kalo dah punya anak :)
buat pelajaranku kelak kalau punya anak.... huwakakakakakak
subhanallah.. semoga saya kelak bisa menjadi orang tua yang bisa mendidik anak-anak menjadi muslim-muslimah yang kuat iman, amiin.
oia gantian dukung komen ya mas :d ditunggu kunjungan dan komennya dalam tulisan terkahir eya, plis
maaf baru bisa datang berkunjung..
maaf lahir dan batin ya..
hendak memohon maaf lahir dan batin inih mas, maafin yah wen baru bisa berkunjung kembali kemari^_^ tuntunan yg bagus nih wat wen yg baru mo punya anak, tapi musti mulai dari mana dulu yah hiks
Ooh gitu toh. Thanks penjelasannya ya mas! Aku bingung soalnya punya domain yg habis tgl 11 Okt nanti. maunya gak aku perpanjang krn dapet domain gratis. Lha kalo domain gratisnya gak muncul2, aku jadi gak bisa pake. hehehe... Semoga segera ada kabar deh...
nice posting mas, aku jadi banyak intropeksi dari tulisan ini. :lol:
Anak, karunia terindah dalam hidup kita. Mendidik anak memerlukan perjuangan yang tidak mudah apalagi di era global seperti saat ini.
Selamat berjuang. Semoga berhasil. Amin.
Salam kenal kang hehe. Emang penting banget buat kita untuk mendidik akhlak anak.. Apa lagi jaman sekarang ini.
Membesarkan anak di jaman sekarang banyak tantangan ya mas..?
Media massa merupakan tantangan yang tak dapat diremehkan.
wah,, saya blum punya anak... xixixi...
Malam pak...apa kbr?
assalamu'alaikum...maaf pak ya, dasir mau nitip ini...BELA NEGARA ALA LANSIA terima kasih,,salam hangat..
dah berapa punya anak mas??? ^_^
mendidik anak memang tak mudah. apalagi anak adalah titipan Tuhan yg harus kita jaga dg baik.
Benar, memang seperti kata orang dulu..Bumi ini bukan warisan nenek moyang, tapi PINJAMAN dari anak Cucu Kita..
Semoga Ane juga cepet2 dapet momongan..hehe
mantap sekali nih gan ,cara-cara buat mendidik anak yang baik , salam kenal aja gan
sukron infonya....
ingin memiliki sarana peningkat iman keluarga?
silakan klik di www.mukjizatalquranhadist.blogspot.com
Posting Komentar
[ Full Page Comment Form ]Maaf... karena banyak SPAMMER, terpaksa saya mengaktifkan MODERASI.
Ini adalah DOFOLLOW BLOG, setiap komen yg kamu tinggalkan, akan menjadi BACKLINK buat URL yg kamu sertakan, so... tinggalkan komen yg sesuai dengan TEMA, jangan NYEPAM..!!
Gunakan Name/URL biar lebih efektif. Jangan lupa pake http:// biar ndak BROKEN LINK.
Komentar APAPUN asal sopan dan punya aturan, PASTI saya terbitkan, KECUALI yg menyertakan LINK, akan langsung saya DELETE..!!