Gadis kecil itu lalu memberanikan diri untuk bertanya,
"Ayah... kenapa wajah Ayah kian hari kian keriput dengan badan yg kian membungkuk ?"
Sang ayah yg sedang beristirahat di beranda rumahpun lalu menjawab singkat,
"Sebab Ayahmu ini laki-laki, Nduk..."
Gadis kecil itu nampak bingung dan berguman dalam sendirinya,
"Saya ndak ngerti apa yg Ayah maksud...???"
Dengan kening berkerut, ia nampak termenung dalam kebingungannya. Namun Ayahnya hanya tersenyum sambil membelai rambut anaknya itu, lalu menepuk-nepuk pundaknya, kemudian berkata,
"Anakku, memang belum saatnya kamu mengerti banyak tentang lelaki..."
Demikianlah bisik sang Ayah, yg justru malah membuatnya semakin bingung.
Karena perasaan ingin tahunya yg cukup besar, gadis kecil itu lalu menghampiri Ibunya dan bertanya,
"Ibu, kenapa wajah Ayah jadi keriput dan badannya kian hari kian membungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"
Ibunya pun menjawab,
"Anakku... jika seorang lelaki benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarganya, ya memang akan seperti itu nantinya..."
Hanya itu jawaban Ibunya. Gadis itupun semakin mengerutkan keningnya. Ia masih belum mengerti, apa maksud dari jawaban Ibunya tadi.
Haripun berganti dan waktu kian berlalu... sekarang gadis kecil itu sudah besar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap masih bingung juga, mencari-cari jawaban, kenapa wajah ayahnya yg dulu tampan, sekarang jadi keriput dan badannya kian membungkuk?
Hingga pada suatu malam, dia bermimpi di satu tidurnya.
Dalam mimpinya itu seolah dia mendengar suara yg sangat lembut, namun jelas sekali kata-katanya, yg ternyata itu adalah suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban atas kebingungannya selama ini.
"Saat Aku menciptakan seorang lelaki... Aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga. Dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi"
"Ku ciptakan untuknya bahu yg kuat dan berotot agar mampu membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya"
"Ku berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yg berasal dari tetesan keringatnya sendiri yg halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walau terkadang seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya"
"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yg akan membuat dirinya pantang menyerah. Demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari. Demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram air hujan dan dihembus angin malam. Dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya. Dan yg selalu dia ingat adalah di saat semua anggota keluarga menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya"
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan, yg akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya, keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya"
"Ku berikan perasaan ulet dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, dalam suasana dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya.
Padahal perasaannya itu pulalah yg telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yg memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara"
"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-anaknya"
"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa istri yg baik adalah istri yg setia terhadap suaminya. Istri yg baik adalah istri yg senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yg diberikan kepada istrinya, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling menyayangi"
"Ku berikan keriput diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup dalam keluarga bahagia. Dan Ku jadikan badannya kian bongkok agar dapat membuktikan, bahwa sebagai lelaki yg bertanggung-jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya"
"Ku berikan kepada lelaki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yg dimilikinya, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan juga di akhirat nanti"
Tersentaklah gadis itu dan terbangun dari tidurnya. Segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh, setelah itu dia hampiri peraduan ayahnya. Ia dapati sang Ayah sedang bersujud dan barulah ketika ayahnya berdiri gadis itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
"Ampuni anakmu ini Ayah...
Sungguh aku bisa ikut merasakan betapa berat bebanmu selama ini...."
PS :
Sahabatku semua... jika saat ini Ayah kalian masih bisa menemani menjalani hidup ini, jangan pernah kalian sia-siakan kesempatan untuk membuat hatinya merasa tersanjung bahagia.
Tapi bila Ayah kalian telah tiada, jangan putuskan tali silaturahmi yg telah dirintisnya, doakanlah agar Allah selalu
menjaganya dengan sebaik-baiknya, Amin."
70 komentar:
Ayah dan Ibu Luar biasa buat ku kang... Mereka tetap jd idolaku. #ahem
Hm.....
Hanya ada satu komen ...
Sayangilah Ayah bunda
ini buat sendiri ya? hmmm....rada maksa gimanah gituh hehehe *ditampar*
Mas, ko postingan kita hampir sama...??? :(( :(( nangis dulu :(( :((
Posting gak kebeneran, tapi, intinya pada kesamaan, menghargai ayah dan ibu, selagi masih hidup.
Salam sobat, datang mempererat silaturahmi... maaf baru mampir lagi... kesehatan memburuk baru membaik... Semoga selalu dalam kebahagiaan...
Ninneta
Wah.. begitu ya Mas. Merasa disentil nich saya...
kisah yg patut dibaca oleh lelaki terutama mereka yg malas bekerja. hehehe..
semoga Allah selalu menjaga alm.bapakku dengan sebaik-baiknya, Amin.
tulisan yang sangat bermanfaat , tq 4 share :)
nasihat yang bagus kang!!!..........akan selalu saya ingat!!!!
Thanks kang atas postingan ini.. Saya akan slalu mengingat pesan akang ini.. Thanks
assalamualaikum..
seneng banget bisa dtg kesini lagi kang,,
sangat bermakna, penuh pembelajaran
salam
Tanggung jawab seorang lelaki termasuk ayah memang dua kali lebih banyak dan lebih berat dari yang lain, meskipun ukuran dan kadar beratnya relatip
cerita yang bagus
sayang hubunganku dengan ayahku kurang baik :(
uhhh, terharu aku bacanya Kang
ternyata Ayah seperti itu ya, bener" berkorban untuk keluarganya...
kang, terima kasih sarannya. saya pake daftar link aja deh. jadi kalo ganti template gak hilang., tinggal copas aja.kaloblog roll suka hilang.
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu...
Bahumu yang kekar legam terbakar matahari, kini kurus dan terbungkuk....
Ayaaah... dalam hening sepi ku rindu...
Untuk.. menuai padi milik kita..
Aduh kang jadi ingat almarhum .. saya tahu persis bagaimana ayahku dg gajih paspasan harus membiayai 4 orang anaknya yg sedang kuliah.. hikhik.. makasih
Duh kang makasih telah mengingatkan.. sejak lebaran haji kemarin belum nyekar ke makamnya lagi...
Masih terbayang kang.. saat nungguin dia di rumah sakit.. sampai pukul 05.00. lalu saya pulang dulu untuk shalat subuh.. n persiapan ke kantor .. namun pkl 07.00 .. dapat SMS .. beliau dah almarhum.. hikhik
Dengan kerja kerasnya menafkahi keluarga, menjaga dan melindungi keluarga. Itulah tanggung jawab yang besar bagi seorang Ayah.
Ternyata keriput dikening dan semakin bungkuknya tubuh ayah, adalah akibat usaha kerja keras beliau untuk mengorbankan seluruh pikiran dan tenaga hanya untuk keluarga.
Phonank bangga dengan Ayah... Phonank cinta Keluarga
Ayahku meski bukan siapa-siapa aku menyayanginya
hmmm. postingan yang keren mas
merinding bacanya...
:'(
Terima kasih sudah bikin aku bangga banget sama papa.
kebalikan dari wanita tercipta yang pernah dhe baca di email. hehehe
walau dalam hidup dhe, yang bgitu berperan adalah ibu. (krn jujur.. ayah dulu adl org jahat -mnurut dhe kecil-). ehhehehe.. ttapi tetap aja sosok ayah pernah mewarnai hari2 dhe dan dhe bgitu sayang ayah..!!!
hiks....ayah.....
lengkap banget artikelnya...
jadi kangen ayah nih...hiks hiks...
Jadi tersentuh membacanya kang...moga kita semua kaum laki-laki mampu jd ayah terbaik buat anak2 dan penyangga tiang keluarga...
kang, linknya dah dipjang di Link sobat ya. tarengkyu
Ayahku telah tiada...tapi senantiasa hidup!! Good post.inspiratif sekali mas
dalam sekali kang...
saya masih beruntung ayah saya masih dihup...
ingin menghabiskan masa tuanya dengan kebahagiaa...
nice post kang...
duh jadi inget almarhum bapakku.....
Moga selalu sentausa bapakku disana...
Laki2 adalah khalifah ya....
ada yang njebolin atm di tempatku
terharu jadinya T.T thx ya
alhamdullilah, saya masih ditemani oleh ayah dan ibu saya yg hebat.. semoga saya bisa membahagiakan mereka
salam sobat
memang perjuangan ayah kita,,sudah terlihat kerut dikening mereka,,itu tanda tanggung jawabnya dan kasih sayangnya pada anaknya.
nice posting Mas...saya punya tempat khusus dihati saya untuk almarhum Bapak saya...dia adalah laki2 pertama kepada siapa saya jatuh cinta...
terima kasih sudah menghadirkan cerita ini...
hehe.. kebetulan sudah pernah baca kang.. di blog salah satu temanblog juga tapi lupa dimana
hiks.. jadi inget bapakku.. makasih kang atas pencerahannya.. ^^
Ya Allah lindungilah kedua orang tuaku di alam sana Amin
Ini kalau ikut kontes pasti menang lagi habis luar biasa bagusnya kang
sangat terlambat mengunjungimu kang,....
tapi dari pada tidak bukan karena dua hari ini entah mengapa net begitu lemot dan aku mencari mood ku untuk BW karena buat ku BW bener2 harus saat aku ingin,untuk membuka hati membaca setiap tulisan yg para sahabat tuliskan,tidak sekedar mampir di SB saja...
sangat menginspirasi kang,aku jd rindu papaku... *_*
Aku sayang ayahku dan aku kini merindunya...
Ya Allah, ampunilah dosa kedua orangtuaku dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku di waktu kecil, amin
terharu lagi nih baca postingannya. Mmg ktika sang Ayah ada, akan slalu ada perasaan aman dan tidak perlu memikirkan apa-apa. Lahh sekarang, giliran sudah tidak ada rasanya berbeda sekali, seperti pergi berperang tanpa perisai, baju baja, dan pedang.
YAH PEMIMPIN ITU ADALAH SEBUAH PENGARUH... DI BALIK CERITA KANG SUGENG DAPAT DIAMBIL HIKMAH BAHWASANYA DIBALIK KESUKSESAN LAKI-LAKI ADA WANITA YANG KUAT DI BELAKANGNYA
ayah, dengarkanlah, aku ingin menyanyi....
hiks hiks....ayah.....
salam sejahtera
tulisan yang luar biasa
saya sangat suka dengan semua kutipan dan pelajaran di atas
khususnya untuk Pria
tulisannya menggugah sekali. mengingatkan saya untuk selalu berbakti pada ayah.
Rembulan itu menatapku
Rautnya sendu.
Seakan ia ingin bersandar di bahuku
Berceloteh dalam pilu
Ayah….
Maafkan aku tak bisa hadir mengahapus dahaga rindumu
Menggoreskan secuil senyum, dalam kalabu ceritamu
Mengusap tetesan mutiara,
Yang kian menetes dari setiap pori-pori tubuhmu
Ayah…
Jika hari ini aku ada di sampingmu,
Seperti biasa, kan ku hapus letihmu
Sampai bulan letih menatapku
Dengan secangkir kopi di sampingmu
Namun tak sadar, kau telah lelap dalam tidurmu
Mengarungi elegi yang kau rindukan
Aku jadi kangen Almarhum Ayah kang....
kirim do'a buat Almarhum Ayahku dan Ayah di seluruh dunia..
I love you dad *loud of cry*
ada bangga saat menyebut namanya
ada haru saat mengingat perjuangannya
ada senyum saat mengenang bersamanya
ada hasrat tuk menjadi sepertinya...
ayah........
banyak kata tak terucap saat menceritakanmu...
ayo semangat....................
Ehm..Jadi ingin memeluk Bapak *padahal setiap hari bertemu*
Wah..saya kira karena emang dasarnya udah tua makanya seperti itu, ternyata gak juga yah...
Baru tau saya mas, heheh...
Ayah memang luar biasa....
Ibu juga luar biasa...
Semoga saya bisa membahagiakan mereka..
ayah memang luar biasa,tapi ibu lebih luar biasa karena dalam hadist disebukan 3 kali baru setelah itu ayah..
met malam kang..setiap kali saya membaca ini..saya teringat almarhum bapak saya...begitu besar jasa seorang ayah terhadap anak-anaknya...semoga kita juga bisa jadi panutan ya kang...amin..
alhamdulilah follow sukses kang sugeng,moga dengan ini bisa menjalin tali persahabatan diantara blogger^_^
kisah yg penuh inspirasi kang.. mantabh.. mengingatkan kita akan perjuangan orang tua..
salam kenal juga ya kang.. ijin follow balik.. :)
Walaupun aku tak di beri kesempatan melihat sosok ayah,sempet buatku sedih tp aku sadar semua sudah menjadi takdir,menangis meraungpun gak akan mengembalikan ayah yg sudah tenang di alam sana.ku tahan kesedihan,kerinduan,demi menjaga hati ibuku.aku berusaha tegar walaupun itu adalah menjadi kekurangan ku.bersyukurlah yg masih ada ayah masih merasakan perhatiannya.jauh dari ibuku,kadang ku bs nangis mengingat almarhum ayah tak kurasakan sama sekali kehadirannya..sudahlah gak mau cengeng...
Salam hormat dan salam kenal..
tersentuh aku membacanya.
Ternyata kita wajib menghargai jasa dan pengornanan sang Ayah.
sungguh suatu cerpen yang menarik untuk dibaca'
thx
hello reportedly good friends?
hello reportedly good friends?
hello reportedly good friends?
jadi perhatiin kening papaku yg berkeriput nih
artikel yang bagus
Posting Komentar
[ Full Page Comment Form ]Maaf... karena banyak SPAMMER, terpaksa saya mengaktifkan MODERASI.
Ini adalah DOFOLLOW BLOG, setiap komen yg kamu tinggalkan, akan menjadi BACKLINK buat URL yg kamu sertakan, so... tinggalkan komen yg sesuai dengan TEMA, jangan NYEPAM..!!
Gunakan Name/URL biar lebih efektif. Jangan lupa pake http:// biar ndak BROKEN LINK.
Komentar APAPUN asal sopan dan punya aturan, PASTI saya terbitkan, KECUALI yg menyertakan LINK, akan langsung saya DELETE..!!